Kamis, 20 Desember 2007

00001 - Jalan Lurus Ke Surga : RAHASIA MENUJU TEMPAT IMPIAN

KEHIDUPAN YANG NYATA. Gempa bumi dan gelombang Tsunami yang menerjang Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 membawa bencana besar yang mengakibatkan ratusan ribu orang meninggal dunia yang sangat mengenaskan. Hal serupa juga terjadi dibelahan dunia ini, seperti bencana alam, kecelakaan pesawat terbang, tabrakan mobil dan kereta api, kapal yang tenggelam, bahkan sakit penyakit dapat membawa kematian yang tak terduga sebelumnya, dan tidak dapat dihindari, karena kenyataannya hidup manusia di dunia ini hanya rata-rata 60 tahun, dan paling lama 90 tahun kalau mendapat bonus untuk hidup. Jadi hidup manusia hanya digambarkan bagaikan uang yang sebentar kelihatan lalu lenyap.

Oleh karena itu manusia diperhadapkan pada dua pilihan, apakah pilihan itu ? Setiap orang di dunia hanya dapat memilih dua pilihan penting yaitu : “hidup damai sejahtera" bersama Allah di surga atau mengalami “penderitaan dan siksaan" yang kekal di Neraka.

Sekarang bagaimana mengalami hidup damai sejahtera dengan Allah ?

2 komentar:

  1. Waspadai Kristenisasi Keliling

    Saya pernah mendapatkan pesan seperti di bawah ini :

    Di salah satu wilayah yang masuk kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat tepatnya di sepanjang jalan Cempaka Sari dan Harapan Mulya disambangi seorang misionaris kristen.

    Lelaki gemuk berparas bukan pribumi ini membagi-bagikan buku saku ” Rahasia Jalan Ke Surga” yang ditulis secara sembarangan oleh Pendeta R Muhamad Nurdin kepada penduduk yang tinggal tepat di kanan kiri jalan termasuk kepada para pedagang kaki lima dan pejalan kaki yang melintas, bahkan sayapun kebagian.

    Air muka Si Misionaris tampak tegang dan langkahnyapun buru-buru. Mungkin ada rasa takut dalam dirinya mengingat mayoritas warga di sekitar tersebut adalah muslim.

    Saya sempat mengabadikan sosok Si misionaris tersebut. Meskipun kurang jelas (karena saya tak sempat lagi men-setting kamera saya) namun semoga bisa bermanfaat sehingga jika suatu saat orang tersebut ke daerah Anda bisa dicegah.

    Pada pesan tsb terdapat photo si miisionaris dan cover bukunya tapi sayang melalui comment ini saya tidak dapat memuatnya.

    Bagi saudaraku sesama muslim yang membaca blog ini, WASPADALAH!!! Sekali lagi WASPADALAH!!! Jangan sampai kita terjebak tipu muslihat MISSIONARIS!!!

    Isi buku “Rahasia Jalan Ke Surga” tsb sama persis dengan isi pesan yang ada pada BLOG ini!!!

    BalasHapus
  2. JAWABAN BUKU PEMURTADAN "RAHASIA JALAN KE SURGA"



    ISA AS. ADALAH RUH ALLAH SWT. YANG MENJELMA MENJADI MANUSIA YANG
    SEMPURNA.

    "fat takhadzat min duunihim hijaaban fa arsalnaa ilaihaa ruuhanaa fa
    tamatstsala lahaa basyaran swiyaa". "Maka dia mengadakan pembatas dari
    keluarganya, lalu Kami mengutus Ruh Kami kepadanya, lalu dia menyerupakan
    dirinya di hadapannya sebagai manusia sempurna" (Qs. 19 Maryam 17).
    TANGGAPAN Tinjauan Al Quran Baiklah, mari kita lihat dahulu teks ayatnya,
    terjemah ayat tersebut yang benar adalah sebagai berikut: "Maka ia
    mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus ruh
    Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang
    sempurna" (QS. Maryam 17). Terjemahan tersebut bila dibandingkan dengan
    terjemah resmi Depag sepintas sama. Serupa memang, tapi tak sama. Karena
    disana penulis menuliskan kata Ruh Kami dengan huruf besar (kapital).
    Sehingga terkesan bahwa yang masuk ke dalam tubuh Yesus (Isa as) adalah
    Ruhnya Allah sendiri. Karena menurut Bibel, Ruh (dengan huruf besar) adalah
    kata ganti dari Allah. Padahal yang benar adalah ruh Kami
    (dengan huruf kecil) yang berarti roh dari Allah atau roh pemberian Allah.
    Jadi yang masuk ke dalam tubuh Yesus (Isa as) adalah roh karunia ciptaan
    dari Allah. Kemudian yang dimaksud dengan "ia menjelma" ialah malaikat
    Jibril. Jadi yang menjelma seperti manusia sempurna di hadapan Maryam adalah
    malaikat Jibril yang diutus oleh Allah, bukan Allah yang menjelma seperti
    manusia sempurna. Perhatikan petikan kisah tersebut didalam Al Quran yang
    artinya: Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur'an, yaitu ketika ia
    menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia
    mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh
    Kami [901] kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia
    yang sempurna. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu
    kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". Ia
    (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu,
    untuk memberimu seorang anak
    laki-laki yang suci". Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang
    anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku
    bukan (pula) seorang pezina!" (Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu
    berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya
    suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah
    suatu perkara yang sudah diputuskan". (QS Maryam 16-21) Maraji: 1.





    2. ISA AS. TERKEMUKA DI DUNIA DAN DI AKHIRAT "...ismuhul masiihu 'iisabnu
    maryama wajiihan fid dunya wal aakhirah...". "...Namanya Almasih Isa putra
    Maryam yang terkemuka di dunia dan di akhirat..." (Qs. 3 Aali 'Imraan 45).
    TANGGAPAN Tinjauan Al Quran Karena dipotong sembarangan, maka terkesan bahwa
    hanya Yesus (Isa as) saja nabi yang terkemuka di dunia sampai akhirat.
    Seharusnya, ayat tersebut secara utuh dan lengkap berarti: "(Ingatlah),
    ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu
    (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang
    datang) dari pada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka
    di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada
    Allah)" (Aali 'Imraan 45). Ayat tersebut bermakna bahwa Nabi Isa as as.
    termasuk salah satu di antara orang yang terkemuka (terhormat) dan
    didekatkan kepada Allah. Dalam Al Qur'an, orang yang terkemuka (wajihan) itu
    bukan hanya Yesus (Isa as) saja. Para
    Nabi lainnya juga terkemuka di sisi Allah. Sebab Musa as. juga terkemuka di
    sisi Allah. Perhatikan terjemahan ayat-ayat berikut: "Wahai orang-orang
    yang beriman, janganlah kamu menjadi orang-orang yang menyakiti Musa. Maka
    Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah
    dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat (terkemuka/wajihan) di sisi
    Allah" (Al Ahzab 69). Bahkan bukan hanya Nabi Musa dan Isa saja, semua nabi
    Allah, mulai dari Adam sampai dengan Muhammad saw., semuanya terkemuka di
    dunia sampai akhirat. Namanya saja nabi, berarti mereka itu adalah manusia
    pilihan Allah. Karena Allah berfirman kepada Maryam bahwa dia akan
    melahirkan satu orang anak yang bernama Isa Al Masih, maka jelas pada
    konteks ayat tersebut dikatakan 'seorang', sebab yang dilahirkan Maryam
    hanya seorang yang bernama Isa. Dan Nabi Isa as ini termasuk salah satu dari
    sekian banyak orang yang didekatkan kepada Allah Swt., maka pada ujung ayat
    tersebut, disebutkan termasuk
    orang-orang yang didekatkan kepada Allah. Dan perlu diingat, bahwa awalan
    (prefiks) ter- pada kata terkemuka bukan berarti paling terkemuka. Dengan
    demikian, berarti bahwa orang yang terkemuka di sisi Allah dunia dan akhirat
    bukan monopoli Nabi Isa as saja. Maraji:





    3. ALLAH SWT. HAKIM YANG ADIL "Maaliki yaumid diin" "Yang menguasai hari
    pembalasan" (Qs. Al Faatihah 4). "A laisallahu bi ahkamil haakimiin"
    "Bukankah Allah seadil-adilnya hakim?" (Qs. At Thiin 8) TANGGAPAN Tinjauan
    Al Quran Ayat-ayat yang menyatakan bahwa Hakim Yang Maha Adil itu adalah
    Allah tersebut terdapat diayat lain didalam Al Quran seperti berikut: "Maka
    patutkah aku mencari hakim selain Allah, padahal Dialah yang telah
    menurunkan kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan terperinci?" (Al An'aam 114).
    "Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah
    memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya" (Yunus 109).
    "Sesungguhnya janji-Mu itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang
    seadil-adilnya" (Huud 45). Dari keterangan Al Qur'an diatas jelaslah bahwa
    hanya Allah saja satu-satunya Hakim Yang Adil yang akan menghakimi semua
    manusia, tidak ada yang lain. Tinjauan Al Kitab Pernyataan bahwa Yesus (Isa
    as) adalah Hakim Yang Adil di Hari Kiamat.
    Sebab ungkapan itu justru bertentangan dengan ajaran Bibel. Menurut Bibel,
    Hakim Yang Adil itu hanya Allah saja: "Tetapi Allah adalah Hakim,
    direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain" (Mazmur 75: 8).
    "Sebab Engkau (Allah, ed.) membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim yang
    adil Engkau duduk di atas takhta" (Mazmur 9: 5). "Allah adalah Hakim yang
    adil dan Allah yang murka setiap saat" (Mazmur 7: 12). "Tetapi, TUHAN
    semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati,
    biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah
    kuserahkan perkaraku" (Yeremia 11: 20). "Langit memberitakan keadilan-Nya,
    sebab Allah sendirilah Hakim" (Mazmur 50: 6). Maraji: 1.







    4. ISA AS. HAKIM YANG ADIL "Wal ladzii nafsii biyadihi layusyikanna ay
    yanziila fiikumubnu maryama hakaman muqsithan...". "Demi Allah yang jiwaku
    ditangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak Maryam akan turun di
    tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil..." (HR. Muslim No.
    127). Setiap orang yang dilahirkan ke dunia yang fana ini pasti akan
    dihakimi oleh Isa Al Masih as. Jikalau di dalam Al Qur'an sendiri banyak
    sekali didapati keterangan mengenai siapa Isa Al Masih as. itu, sedangkan
    Nabi Muhammad saw. juga lebih dekat dengan Nabi Isa as as. di dunia maupun
    di akhirat, alangkah baiknya jikalau kita mau mengikuti suri tauladan nabi
    yaitu kita sesama umat baik umat Islam, umat Kristen dan lain umat juga
    saling mengasihi membina kerukunan satu dengan yang lain selama-lamanya.
    Amin. TANGGAPAN Tinjauan Al Quran Surat Al Fatihah dan At Thiin yang
    dikutip tersebut tidak salah. Bahwa hanya Allah saja Hakim Yang Maha Adil di
    Hari Kiamat. Namum di balik pemuatan kedua
    ayat tersebut terselip niat busuk, pendangkalan akidah. Setelah dikatakan
    bahwa Hakim Yang Adil itu hanyalah Allah, maka dilanjutkan dengan memuat
    penggalan hadits yang mengatakan bahwa Isa as. akan turun menjadi hakim yang
    adil. Akhirnya, pembaca secara tidak langsung dipaksa untuk berkesimpulan
    bahwa Isa as. mempunyai kekuasaan yang sama seperti Allah Swt., yaitu
    mengadili semua manusia pada hari pembalasan nanti. Sebab Yesus (Isa as)
    adalah penjelmaan Allah. Hadits tersebut dengan sengaja dipotong agar
    seolah-olah bermakna demikian. Padahal bunyi lengkap Hadits tersebut adalah
    sebagai berikut: "Dari Abu Hurairah r.a, katanya, Rasulullah saw. bersabda:
    "Demi Allah yang jiwaku dalam tangan-Nya. Sesungguhnya telah dekat masanya
    Isa putera Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim
    yang adil, akan dihancurkannya salib, dibunuhnya babi, dihapuskannya pajak
    dan kekayaan akan melimpah ruah, sehingga tidak ada seorang pun lagi yang
    bersedia menerima pemberian" (HR.
    Muslim No. 127). Terlihat jelas manipulasi dan kecurangan yang disengaja
    penulis. Sebab penggalan hadits bagian pertengahan sampai ujung bunyi hadits
    tersebut adalah pukulan maut terhadap iman Kristiani. Betapa tidak,
    kelanjutan bunyi hadits yang disembunyikan tersebut, apabila dianalisa
    secara rasional, akan dipahami sebagai berikut: Isa anak Maryam akan turun
    Maksudnya, bahwa turunnya Isa as. ke dunia bukan atas kemauannya sendiri,
    tapi diutus oleh Allah Swt. untuk melaksanakan apa yang ditugaskan
    kepadanya. Isa akan menjadi hakim yang adil Maksudnya, ketika turun ke
    dunia pada Hari Kiamat nanti, Isa akan memberikan kesaksian kepada manusia
    tentang apa yang mereka perselisihkan di antara mereka sepeninggalnya. Pada
    saat itu beliau akan memberikan kesaksian bahwa agama yang benar di sisi
    Allah adalah Islam (Qs. Aali 'Imraan 19). Akan dihancurkannya salib
    Maknanya bukan berarti bahwa Yesus (Isa as) akan mematahkan satu-persatu
    semua salib dalam gereja di seluruh dunia. Wah, kapan
    selesainya. Maknanya, karena Nabi Isa as memberikan kesaksian bahwa agama
    yang benar di sisi Allah hanyalah Islam dan dia tidak pernah mengajarkan
    doktrin penebusan dosa dengan penyaliban, maka otomatis semua pemeluk
    Kristen akan berbondong-bondong masuk Islam. Nah, karena semua umat Kristen
    nanti akan masuk Islam, maka kosonglah gereja. Itulah maknanya menghancurkan
    salib. Dibunuhnya babi, bukan berarti bahwa ketika Yesus (Isa as) turun ke
    dunia dia sendiri yang akan membunuh semua babi yang ada di dunia
    satu-persatu, bukan! Kapan selesainya. Maknanya ialah jika Nabi Isa as turun
    ke dunia, dia akan memberi kesaksian bahwa agama yang benar di sisi Allah
    hanyalah Islam. Karena boss mereka sendiri yang mengatakan demikian, semua
    orang yang mengaku pengikutnya pasti berduyun-duyun masuk Islam. Karena
    semua yang mengaku pengikutnya sudah masuk Islam, maka tentu tidak ada lagi
    yang mau makan babi bukan? Itulah makna hadits "dibunuhnya babi". Semoga
    kita semua diberikan kekuatan oleh
    Allah untuk menjaga kemurnian Dinul Islam ini dari para perusak, dan semoga
    Allah mmebukakan pintu bagi terwujudnya Ummatan Wahiidatan, dan semoga
    Laknat Allah kepada orang-orang yang membuat keragu-raguan atas syariat
    Allah, kitab Allah. Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang
    dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi
    pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari
    Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu'min
    bertawakkal. (QS Aali Imraan 160) Hai orang-orang mu'min, jika kamu
    menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
    kedudukanmu. (QS Muhammad 7) Maraji:





    5. MUHAMMAD SAW. LEBIH DEKAT DENGAN ISA AS. DI DUNIA DAN AKHIRAT

    "Anaa aulan naasi bi 'iisabni maryama fiddunyaa wal aakhiraati wal anbiyaa-u
    ikhwaatul li'allaatin ummahaatuhum syattaa wa diinuhum waa hidun".

    "Saya yang lebih dekat dengan Isa anak Maryam di dunia dan di akhirat. Semua
    nabi-nabi itu bersaudara karena seketurunan. Ibunya berlainan sedangkan
    agamanya satu" (HR. Bukhari No. 1501).

    TANGGAPAN

    Tinjauan Al Quran

    Hadits tersebut menjelaskan bahwa semua nabi dan rasul terhimpun dalam satu
    tujuan yang sama memurnikan AQIDAH., sehingga dikatakan 'wa diinuhum
    waahid'. Terbukti, semua nabi mengajarkan aqidah yang sama, yaitu Tauhid
    (mengesakan Allah), bahwa Tuhan itu Esa, bukan tiga, tidak beranak dan tidak
    diperanakkan. Didalam Al Quran Allah menegaskan artinya:

    Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh,
    apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang
    kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu
    akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman:
    "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian
    itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu
    saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".(QS
    'Ali Imraan:81)

    Dan mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau
    Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk". Katakanlah: "Tidak, melainkan
    (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari
    golongan orang musyrik".

    Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang
    diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il,
    Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa
    serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak
    membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh
    kepada-Nya". (QS Al Baqarah 135-136)

    Sehingga jelas kearah mana tujuan dari pencantuman hadits tersebut, hadits
    tersebut ditampilkan untuk memaksa pembaca menafsirkan bahwa Rasulullah
    memberikan dukungan atas hujjah ajaran Kristen disebarkan oleh Yesus (Isa
    as), dan seolah-olah Yesus (Isa as)l-ah satu-satunya orang yang paling mulia
    di sisi Allah. Sehingga karena begitu pentingnya posisi Yesus (Isa as), maka
    Nabi Muhammad membonceng namanya dengan mengatakan bahwa beliau paling dekat
    di dunia dan akhirat. Hal ini adalah penyesatan dan pembodohan.

    Tinjauan Al Kitab

    Umat Islam tidak menyanggah bahwa Muhammad saw. adalah nabi yang paling
    dekat dengan Isa as. karena didalam Al Kitab sendiri Yesus (Isa as)
    meninggalkan wasiat sebagai berikut:

    "Jikalau kamu mengasihi aku, kamu akan menuruti segala perintahku. Aku akan
    minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang
    lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya" (Yohanes 16: 15-16).

    Juga perhatikan Wasiat Yesus (Isa as) dalam injil Yohanes 16: 4-14 berikut:

    4 Tetapi semuanya ini kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu
    ingat, bahwa aku telah mengatakannya kepadamu. Hal ini tidak kukatakan
    kepadamu dari semula, karena selama ini aku masih bersama-sama dengan kamu,
    5 tetapi sekarang aku pergi kepada Dia yang telah mengutus aku, dan tiada
    seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-ku: Ke mana engkau pergi? 6
    Tetapi karena aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita.
    7 Namun benar yang kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu,
    jika aku pergi. Sebab jikalau aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan
    datang kepadamu, tetapi jikalau aku pergi, aku akan mengutus dia kepadamu. 8
    Dan kalau ia datang, ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan
    penghakiman; 9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-ku; 10
    akan kebenaran, karena aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat aku
    lagi; 11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. 12 Masih
    banyak hal yang harus
    kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. 13
    Tetapi apabila ia datang, yaitu Roh Kebenaran, ia akan memimpin kamu ke
    dalam seluruh kebenaran; sebab ia tidak akan berkata-kata dari diri-nya
    sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-nya itulah yang akan
    dikatakan-nya dan ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. 14
    Ia akan memuliakan aku, sebab ia akan memberitakan kepadamu apa yang
    diterimanya daripadaku.

    Ayat-ayat tersebut merupakan isyarat/nubuat akan datangnya seorang rasul
    lain sepeninggal Yesus (Isa as), yang akan meneruskan risalahnya untuk
    seluruh umat di muka bumi ini sekaligus menjadi penutup para nabi. Dan sudah
    barang tentu yang datang itu adalah orang yang paling dipercaya dan yang
    paling dekat dengan Yesus (Isa as). Beliau tidak lain adalah Nabi Muhammad
    saw., bukan Paulus (pendiri agama Kristen).

    Tepat sekali sabda Yesus (Isa as) itu, sebab satu-satunya nabi yang
    memuliakan Yesus (Isa as) adalah Nabi Muhammad. Beliaulah satu-satunya yang
    dimaksud dengan 'seorang Penolong yang lain' dan 'Penghibur' serta 'Roh
    Kebenaran' dalam konteks ayat tersebut.

    Keterangan tersebut sejalan dengan wahyu Allah dalam Al Qur'an berikut ini:

    "Dan ingatlah ketika Isa putera Maryam berkata, "Hai Bani Israil,
    sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan apa yang
    sebelumnya dari Taurat, pemberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan
    datang sesudahku, namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala ia datang kepada
    mereka dengan keterangan-keterangan, mereka berkata, "Ini adalah sihir yang
    nyata" (Qs. 61 Ash Shaff 6).

    Sekarang mari kita uji argumentasi tersebut, siapakah yang lebih dekat
    dengan Nabi Isa? Nabi Muhammad beserta umat Islam atau Paulus beserta umat
    Kristen?

    Yesus (Isa as) mengatakan bahwa Tuhan itu Esa (Yohanes 17: 3).
    Nabi Muhammad juga mengajarkan bahwa Allah itu Esa, tidak beranak dan tidak
    pula diperanakkan (Qs. Al Ikhlash 112: 1-4).
    Sedangkan Umat Kristen mengikuti Paulus meyakini bahwa Yesus (Isa as) Tuhan
    (Kisah Para Rasul 2: 36).
    Ini berarti Nabi Isa as dekat dengan Nabi Muhammad, sedangkan Paulus,
    pendiri agama Kristen, sangat bertolak belakang dengan ajaran Yesus (Isa
    as).

    Yesus (Isa as) mengatakan dalam Injil Matius 10: 5-6 dan Matius 15: 24 bahwa
    dia hanya diutus Allah untuk Bani Israel saja. Nabi Muhammad pun mendapat
    wahyu dalam Al Qur'an surat Ali 'Imraan 49 bahwa misi Yesus (Isa as) hanya
    khusus untuk Bani Israel. Sedangkan Paulus berani menyalahi sabda Yesus (Isa
    as) dengan menyatakan bahwa ajaran Yesus (Isa as) adalah utusan untuk
    seluruh dunia (Roma 1: 5).

    Dari dua argumen tersebut, jelaslah bagi pencari kebenaran, bahwa Nabi
    Muhammad dan umat Islam sangat dekat dengan Isa as. di dunia dan akhirat.
    Sedangkan Paulus dan umat Kristen sangat jauh bertentangan dari ajaran Nabi
    Isa.



    6. ORANG NASRANI SAHABAT DEKAT ORANG MUSLIM "...wa latajidanna aqrabahum
    mawaddatal lilladziina aamanuul ladziina qaaluu innaa nashaaraa...".
    "...Dan sesungguhnya akan engkau dapati (pula) orang yang paling dekat kasih
    sayangnya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang berkata,
    "Sesungguhnya kami adalah orang Nashara..." (Qs. 5 Al-Maaidah 82). TANGGAPAN
    Tinjauan Al-Quran Cuplikan lengkap arti ayat dimaksud: "Sesungguhnya akan
    engkau dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap
    orang-orang beriman, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan
    sesungguhnya akan engkau dapati (pula) orang yang paling dekat kasih
    sayangnya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang berkata,
    "Sesungguhnya kami adalah orang Nashara (Nasrani)". Yang demikian itu karena
    di antara mereka ada pendeta-pendeta dan rahib-rahib (paderi). Dan
    sesungguhnya mereka itu tidak menyombongkan diri". (QS Al Maaidah 82)
    Asbabun nuzul ayat tersebut, pada zaman
    Rasulullah, ada tiga golongan yang sangat keras permusuhannya terhadap
    Islam. Antara lain: kelompok besar Yahudi di Madinah, kaum Musyrikin yang
    berpusat di Makkah dan kabilah-kabilah Arab. Dibandingkan dengan ketiga
    golongan tersebut, kaum Nashara memang lebih dekat persahabatannya dengan
    umat Islam. Hal itu disebabkan karena umat Nasrani (waktu itu) menunjukkan
    sikap yang bersahabat dan penuh toleransi. Tepat sekali jika yang paling
    dekat kasih sayang persahabatannya dengan umat Islam pada zaman Rasulullah
    waktu itu adalah dari golongan Nasrani yang beriman dengan benar. Tetapi
    salah besar bila dikatakan bahwa orang Kristen seperti sekarang ini paling
    dekat kasih sayangnya kepada umat Islam. Sebab hakekat Kristen itu tidak
    sama dengan Nashara. Disebut Nashara sebab Yesus (Isa as) berasal dari
    negeri asalnya Nazareth. Nashara terbagi menjadi dua. Pertama adalah para
    pengikut Nabi Isa as as (hawariyyun)., yaitu golongan yang tidak
    mempersekutukan Allah. Mereka menjalankan ajaran
    Nabi Isa as as. yang murni, yaitu ajaran Tauhid tanpa mengenal ajaran
    Trinitas. Golongan ini dikenal Nasrani non Trinitas yang dekat
    persahabatannya dengan umat Islam. Ini sesuai dengan surat Al Maaidah 82 di
    atas. Mereka hanya menyembah Allah Swt. sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi
    Isa as (lihat: Q.s. Az Zukhruf 63-64). Contoh golongan ini adalah Raja
    Najasyi, Rahib Bahiro, rahib gurunya Salman Al Farisi dan Waraqah bin
    Naufal. Mereka semua mengakui kerasulan Nabi Muhammad, karena mendapatkan
    adanya nubuat kedatangan beliau dalam Taurat dan Injil, kemudian dalam
    sejarah gereja mereka lebih dikenal dengan kelompok Unitarian yang
    dipelopori Arius. Kemudian perhatikan cuplikan terjemah Al Quran dibawah:
    Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia:
    "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama)
    Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah
    penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan
    saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri
    (QS 'Ali Imraan 52) (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai
    Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada
    kami?". Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang
    yang beriman". Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya
    tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar
    kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu".
    Isa putera Maryam berdo'a: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami
    suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi
    kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan
    menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah
    pemberi rezeki Yang Paling Utama". Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan
    menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah
    (turun hidangan itu),
    maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku
    timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia". (QS Al Maaidah 112-115)
    Kedua, Nashara yang mempersekutukan Allah, golongan inilah yang kemudian
    hari menjadi cikal bakal Kristen, Golongan ini disebut Nasrani Trinitas
    (Musyrik) yang sangat benci dan memusuhi Islam, sesuai dengan firman Allah
    berikut: "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu sehingga
    kamu mengikuti agama mereka" (QS Al Baqarah 120). "Mereka tidak
    henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari
    agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup" (QS Al Baqarah 217).
    "Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu
    mengetahui kebenarannya?" (QS 'Ali Imraan 70). Jadi, dengan tegas Islam
    menegaskan bahwa Yesus (Isa as) tidak pernah mengajarkan apalagi mendirikan
    agama Kristen seperti yang ada sekarang ini. Kristen yang ada sekarang ini
    jauh bertentangan dengan ajaran Yesus
    (Isa as) yang murni. Tinjauan Al Kitab Didalam Al Kitab ditegaskan bahwa,
    para pengikut Isa hanya berjumlah sedikit karena para muridnya hanya 12
    Orang, Murid-murid Yesus (Isa as) antara lain Petrus, Andreas,Yakobus,
    Yohanes, Filipus, Thomas, Bartolomeus, Matius,Yakobus anak Alfeus,
    Tadeus,Simon, Yudas Iskariot diganti Matias (Mat 10:2-4, Kis 1: 15-26)
    Didalam Al Kitab pun ditegaskan bahaw Yesus (Isa as) hanya diutus untuk
    Israel yang sama persis dengan apa yang terdapat didalam Al-Quran bahwa Isa
    Ibn Maryam hanya diutus untuk Umat Israel, hal ini pulalah yang menegaskan
    bahwa Muslim lebih dekat persahabatannya dengan para Murid Yesus (Isa as),
    karena mereka hanya mengajarkan perintah Yesus (Isa as) tidak lebih, dan
    persahabatan Islam dan Nashara (hawariyyun) adalah kedekatan Aqidah sesuai
    dengan (Matius 4:10). Silahkan simak kutipan Al Kitab dibawah ini, Jawab
    Yesus (Isa as):"Aku diutus HANYA kepada domba-domba yang hilang dari Umat
    Israel.." (Matius 15:24 ) ... Mereka melintasi
    tanah Frigia dan tanah Galatia, karena ROH KUDUS MENCEGAH MEREKA UNTUK
    MEMBERITAKAN INJIL di ASIA (Kis Rasul 16.6) Kaum Kristen saat ini adalah
    type kedua dan mereka ini adalah para pengikut Paulus (Saulus). Sebab agama
    Kristen baru ada ketika Yesus (Isa as) sudah tidak ada di dunia. Pendiri
    awalnya adalah Paulus dan Barnabas di kota Antiokhia. Perhatikan apa kata
    Bibel berikut: "Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan
    setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal
    bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak
    orang. Di Antiokhia-lah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut
    Kristen" (Kisah Para Rasul 11: 25-26). Wallahu 'alam bishawab Abu Rifqah
    Maraji:



    7. ISA AS. SUCI TAK BERDOSA "Qaala innamaa ana rasuulu rabbika li ahaba laka
    ghulaaman zakiaa". "(Jibril) berkata, "Aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk
    memberikan kepadamu seorang anak laki-laki yang suci" (Qs. 19 Maryam 19).
    ISA AS. TAK DISENTUH SETAN "...Yaquulu maa mim banii aadama mauluudun illaa
    yamassuhusy syaithaanu hiina yuuladu fayastahillu shaarikhom mim massisy
    syaithaani ghaira maryama wabnihaa"."...Setiap anak Adam yang baru lahir,
    disentuh oleh setan ketika lahirnya itu, lalu ia memekik menangis karenanya,
    kecuali Maryam dan anaknya" (HR. Bukhari No. 1493). TANGGAPAN Tinjauan Al
    Quran Pernyataan Al Qur'an bahwa Nabi Isa as adalah manusia yang suci, ini
    membuktikan betapa Nabi Muhammad sangat memuliakan Nabi Isa as pada proporsi
    yang wajar sesuai dengan apa yang beliau terima dari Allah. Karena Al Qur'an
    menyatakan demikian, maka umat Islam meyakini apa adanya sesuai dengan apa
    yang tertulis dalam Kitab Suci, perhatikan terjemahan Al Quran dibawah ini,
    Dan ceritakanlah
    (kisah) Maryam di dalam Al Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari
    keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang
    melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami [901] kepadanya,
    maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam
    berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha
    pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". Ia (Jibril) berkata:
    "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu
    seorang anak laki-laki yang suci". Maryam berkata: "Bagaimana akan ada
    bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun
    menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!". Jibril berkata:
    "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar
    dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari
    Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".Maka Maryam
    mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya
    itu ke tempat yang jauh. (QS Maryam 16-22) Tinjauan Al Kitab Jika Al Qur'an
    memuliakan Nabi Isa as dengan mengatakan bahwa beliau adalah nabi yang suci
    dan tidak berdosa, adalah sebuah kewajaran karena Islam meyakini bahwa para
    nabi memiliki sifat yang terhindar dari dosa , maka sebaliknya dengan Bibel,
    kitab suci umat Kristen. Menurut cerita Bibel, Nabi Isa as as. (Yesus (Isa
    as)) adalah figur yang sangat buruk, tidak suci, pernah berbuat dosa,
    emosional, ideot, salah meramal, dan lain sebagainya. Perhatikan ayat-ayat
    berikut: 1. Yesus (Isa as) tidak suci, buktinya: a. Yesus (Isa as) menolak
    disebut sebagai orang yang baik "Jawab Yesus (Isa as): "Mengapa kamu
    katakan aku baik? Tak seorang pun yang baik selain daripada Allah saja"
    (Markus 10: 18). b. Yesus (Isa as) keturunan pezinah Silsilah Yesus (Isa as)
    dalam Injil Matius diceritakan bahwa Yesus (Isa as) adalah keturunan dari
    Daud, Yahuda, Tamar, Peres, Salomo dan seterusnya. 1 Inilah silsilah Yesus
    (Isa as) Kristus, anak Daud,
    anak Abraham. 2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub,
    Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, 3 Yehuda memperanakkan
    Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan
    Ram, 4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason
    memperanakkan Salmon, 5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas
    memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, 6 Isai memperanakkan
    raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. (Matius 1: 1-6).
    Padahal Daud, Yahuda, Tamar, Peres dan Salomo adalah tokoh bejat moral dalam
    Bibel: Daud Nabi bejat dan jahat dalam Kitab II Samuel 11: 1-27: Daud
    mengintip Batsyeba, isteri orang yang sedang mandi, lalu tertarik dengan
    keelokan rupanya. Kemudian Daud berzinah dengan Batsyeba sampai hamil.
    Karena takut ketahuan suaminya, maka Daud menyusun rekayasa untuk membunuh
    suami Batsyeba. Setelah suaminya meninggal, maka Batsyeba diboyong oleh Daud
    ke istana untuk menjadi permaisurinya.
    Tindakan Daud dikatakan jahat di hadapan Tuhan pada ujung ayat 27: "Tetapi
    hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN". Skandal
    Yehuda dengan menantunya dalam Kitab Kejadian 38: 16-30: Yehuda berselingkuh
    dengan Tamar, menantunya sampai mengandung dan melahirkan Peres. Jadi, Peres
    adalah anak jadah/anak hasil perzinahan mertua dan menantu. Peres inilah
    yang menurunkan Daud. (Ruth 4: 18-22). Dalam Kitab Yesaya 14: 20 disebutkan:
    "Anak cucu orang yang berbuat jahat tidak akan disebut-sebut untuk
    selama-lamanya". Dengan demikian, maka menurut Bibel Yesus (Isa as) adalah
    keturunan orang-orang bejat dan terlibat skandal mesum yang tidak boleh
    disebut-sebut namanya. Al Qur'an datang untuk membersihkan reputasi Yesus
    (Isa as) dari pelecehan dalam kitab agama yang kotor. 2. Menurut Bibel,
    Yesus (Isa as) berdosa karena berlaku tidak sopan kepada ibunya:"Ketika
    Yesus (Isa as) masih berbicara dengan orang banyak itu, ibunya dan
    saudara-saudaranya berdiri di luar dan berusaha
    menemui dia. Maka seorang berkata kepadanya: "Lihatlah, ibumu dan
    saudara-saudaramu ada di luar dan berusaha menemui engkau". Tetapi jawab
    Yesus (Isa as) kepada orang yang menyampaikan berita itu kepadanya: "Siapa
    ibuku? Dan siapa saudara-saudaraku?" Lalu katanya, sambil menunjuk ke arah
    murid-muridnya: "Ini ibuku dan saudara-saudaraku! Sebab siapapun yang
    melakukan kehendak Bapaku di sorga, dialah saudaraku laki-laki, dialah
    saudaraku perempuan, dialah ibuku" (Matius 12: 46-50). 3. Menurut Bibel,
    Yesus (Isa as) disentuh, dicobai dan dibuat mainan oleh setan: "Maka Yesus
    (Isa as) dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah
    berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus
    (Isa as). Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepadanya: "Jika engkau
    Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti". Tetapi Yesus
    (Isa as) menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi
    dari setiap firman yang keluar dari mulut
    Allah". Kemudian Iblis membawa Yesus (Isa as) ke Kota Suci dan menempatkan
    Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepadanya: "Jika engkau Anak Allah,
    jatuhkanlah dirimu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai engkau Ia akan
    memerintahkan malaikat-malaikatnya dan mereka akan menatang engkau di atas
    tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu". Yesus (Isa as)
    berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan,
    Allahmu!" Dan Iblis membawanya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan
    memperlihatkan kepada-nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya." (Matius
    4: 1-8, bandingkan: Markus 1: 13; Lukas 4: 1-13). Perhatikan ayat tersebut!
    Diceritakan bagaimana Yesus (Isa as) itu dibawa pergi oleh iblis. Ini
    membuktikan bahwa Yesus (Isa as) bukan hanya disentuh, tapi malah dibawa
    pergi oleh setan atau iblis. Bukankah ini keterlaluan? Bukankah ini termasuk
    pelecehan terhadap kesucian beliau? Bukankah ini merendahkan utusan Tuhan
    yang suci, yang tak mungkin
    diperlakukan seperti itu, bukan? 4. Menurut Bibel, ramalan Yesus (Isa as)
    meleset: Yesus (Isa as) berkata di sebuah bukit bahwa dia dan kerajaan sorga
    akan datang sebelum orang yang hadir di situ selesai mengunjungi kota
    Israel. Ternyata ramalan ini meleset. Sebab sampai saat ini sudah banyak
    orang yang selesai mengunjungi kota-kota Israel, tapi Yesus (Isa as) belum
    datang juga."Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke
    kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu
    selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang" (Matius 10:
    23; bdk: Matius 16: 28 & Lukas 9: 27). 5. Menurut Bibel, Yesus (Isa as)
    ideot dan emosional: 12 Keesokan harinya sesudah Yesus (Isa as) dan kedua
    belas muridnya meninggalkan Betania, Yesus (Isa as) merasa lapar. 13 Dan
    dari jauh ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk
    melihat kalau-kalau ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu ia tiba
    di situ, ia tidak mendapat apa-apa
    selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.14 Maka katanya
    kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Dan
    murid-muridnya pun mendengarnya. 20 Pagi-pagi ketika Yesus (Isa as) dan
    murid-muridnya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke
    akar-akarnya. 21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu
    ia berkata kepada Yesus (Isa as): "Rabi, lihatlah, pohon ara yang kau kutuk
    itu sudah kering" (Markus 11: 12-14, 20-21). Dari ayat Bibel tersebut,
    dapatlah dipahami bahwa Yesus (Isa as) adalah orang yang ideot dan tidak
    tahu musim. Sebab mencari buah ara ketika bukan musim buah ara. Selain itu,
    Yesus (Isa as) juga pemarah dan emosional. Sebab pohon ara yang tidak
    bersalah dikutuk sampai mati kering-kerontang. Apa dosa pohon ara? Apakah
    salah pohon ara tidak berbuah bila musim ara belum tiba? Ini dosa siapa?
    Kalau Nabi Muhammad memuliakan Nabi Isa as sebagai nabi suci tidak disentuh
    setan, itu lebih karena kehendak
    Allah bukan karena Yesus (Isa as) adalah Tuhan, bahkan didalam Islam
    dikenal sebuah perumpamaan bahwa jika Syetan terlihat dengan Bayangan Umar
    Ibn Khattab maka Syetan akan lari terbirit-birit, hal ini disebabkan oleh
    kepatuhan akan perintah Allah dan RasulNya pada diri Sahabat Umar ra. Dalam
    Bibel Nabi Isa as tidak hanya disentuh setan, tapi justru dibawa
    kemana-mana, dicobai dan dipermainkan oleh setan. Sehingga dari data-data
    diatas jelaslah bahwa Islamlah yang memuliakan Yesus (Isa as) lebih dari
    Pengikut Paulus hal ini dibuktikan bahwa Al Quran menempatkan Yesus (Isa as)
    (Isa) dan Maria (Maryam) sesuai dengan Fitrah kemanusiaanya, dan Umat Islam
    tidak harus terjerumus dengan propaganda licik ini karena pada dasarnya Al
    Kitab saat ini tidak lagi bisa memberikan Solusi terhadap kebenaran
    Doktrinnya untuk itulah mereka menggunakan cara-cara licik dan buruk seperti
    ini.



    8. HANYA ALLAH SWT. PENCIPTA MAKHLUK HIDUP "...innal ladziina tad'uuna min
    duunillahi lay yakhluquu dzubaabaw wa lawijtama'uu lahu...".
    "...Sesungguhnya yang kamu seru selain Allah, mereka tidak sekali kali dapat
    membuat lalat walaupun mereka berhimpun untuk itu..." (Qs. 22 Al Hajj 73).
    08. ISA AS. MENCIPTA MAHLUK HIDUP "Innii akhluqu lakum minat thiini
    kahai-atith thairi fa anfukhufiihi fa yakuunu thairaa". "Sesungguhnya aku
    datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu bahwa aku
    membuat untukmu dari tanah berbentuk burung, lalu aku meniupnya, maka ia
    menjadi burung" (Aali 'Imraan 49). TANGGAPAN Tinjauan Al Quran Penafsiran
    ini adalah sebuah penyesatan yang licik dan halus. Licik seperti ular dan
    halus seperti merpati. Ayat Al Qur'an diperalat untuk menarik perhatian
    pembaca yang awam agar bisa diyakinkan bahwa Al Quran menjelaskan bahwa Isa
    Ibn Maryam adalah Tuhan karena beliau mampu mencipta burung dari tanah,
    namun penekanan bahwa Isa berkata itu adalah
    tanda dari Tuhanmu dikesampingkan ini ditujukan agar pembaca awam mendapati
    "kebenaran" dogma Kristen yang menyatakan bahwa Isa adalah Tuhan. Dengan
    uraian itu penulisnya ingin menggiring pembaca kepada kesimpulan bahwa Yesus
    (Isa as) adalah Penjelmaan Tuhan. Menurutnya, surat Al Hajj 73 menyatakan
    bahwa hanya Allah saja pencipta makluk hidup, tidak ada yang lainnya.
    Sedangkan menurut surat Aali 'Imraan 49, Yesus (Isa as) bisa mencipta burung
    dari tanah liat. Dengan demikian, kesimpulan dangkalnya bahwa Allah adalah
    Yesus (Isa as) dan Yesus (Isa as) adalah Allah. Dengan inspirasi filosofi
    ular dan merpati tersebut, surat Al Hajj 73 tidak dimuat utuh agar terkesan
    seolah-olah Yesus (Isa as) benar-benar menciptakan burung dari tanah liat
    karena Yesus (Isa as) identik dengan Allah. Padahal surat Aali 'Imraan 49
    tersebut masih ada ujungnya yang sengaja disembunyikan karena tidak disukai.
    Padahal, justru ujung ayat itulah yang penting. Kutipan ayat seutuhnya
    sebagai berikut:
    "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat)
    dari Tuhanmu, bahwa aku membuat untukmu dari tanah berbentuk burung, lalu
    aku meniupnya, maka ia menjadi burung dengan izin Allah; dan aku
    menyembuhkan orang yang buta dan yang berpenyakit lepra, dan aku
    menghidupkan orang mati dengan izin Allah" (Aali 'Imraan 49). Kata "dengan
    izin Allah" itu menunjukkan bahwa mukjizat Yesus (Isa as) adalah atas
    karunia Allah. Tanpa izin Allah Yesus (Isa as) tidak bisa berbuat apa-apa.
    Kata kunci yang berharga tersebut sengaja dibuang, bukan karena
    ketidaktahuan, melainkan kesengajaan untuk menutupi kebenaran dengan
    memanipulasi makna ayat. Kata "dengan izin Allah"menunjukkan bahwa Yesus
    (Isa as) bukanlah Allah. Sebab Yesus (Isa as) mendapat izin dari Allah Swt.
    Karena mendapatkan izin dari Allah, maka jelaslah bahwa Yesus (Isa as)
    bukanlah Tuhan. Tinjauan Al Kitab Didalam Bibel tidak terdapat satu pun
    ayat yang menyatakan bahwa Yesus (Isa as) bersabda: "Akulah Allah,
    sembahlah aku". Tidak ada! Justru banyak sekali bukti dalam Bibel bahwa
    Yesus (Isa as) adalah manusia, bukan Tuhan. Buktinya: Segala kehendak Yesus
    (Isa as) disetir Tuhan "Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri.
    Aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakimanku adil,
    sebab aku tidak menuruti kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang
    mengutus aku" (Yohanes 5: 30). Yesus (Isa as) bersyukur kepada Tuhan"Pada
    waktu itu berkatalah Yesus (Isa as): "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan
    langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan
    orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah
    yang berkenan kepada-Mu" (Matius 11: 25). Yesus (Isa as) lebih kecil dari
    Tuhan"Kamu telah mendengar, bahwa aku telah berkata kepadamu: Aku pergi,
    tetapi aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi aku, kamu tentu
    akan bersukacita karena aku pergi kepada Bapaku, sebab Bapa lebih besar dari
    pada aku" (Yohanes 14:
    28). Yesus (Isa as) pergi menghadap Tuhan"Sekarang aku pergi kepada Dia
    yang telah mengutus aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya
    kepadaku: Ke mana Engkau pergi?" (Yohanes 16: 5). Segala kehendak Yesus
    (Isa as) disetir Tuhan, Yesus (Isa as) bersyukur kepada Tuhan, Yesus (Isa
    as) lebih kecil daripada Tuhan dan Yesus (Isa as) pergi menghadap Tuhan. Hal
    ini jelas menunjukkan bahwa Yesus (Isa as) bukanlah Tuhan, Yesus (Isa as)
    tidak sama dengan Tuhan dan bukan satu pribadi dengan Tuhan.





    9. HANYA ALLAH SWT. YANG MENGETAHUI HARI KIAMAT "Innallaha 'indahuu 'ilmus
    saa'ati...". "Sesungguhnya Allah di sisi-Nya ilmu (tentang) kiamat,..."
    (Qs. 31 Luqmaan 34). 10. ISA AS. MENGETAHUI HARI KIAMAT DAN ISA AS. ADALAH
    JALAN YANG LURUS "Ihdinash shiraathal mustaqiim". "Tuhan, tunjukkanlah kami
    jalan yang lurus" (Qs. Al Faatihah 6). "Wa innahuu la'ilmul lis saa'ati fa
    laa tamtarunna bihaa wat tabi'uuni hadzaa shiraatum mustaqiim". "Dan
    sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat,
    karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutlah aku
    itulah jalan yang lurus" (Qs. 43 Az Zukhruuf 61). Tinjauan Al Quran Surat
    Luqmaan 34 yang ditafsirkan bahwa hanya Allah saja yang mengetahui Hari
    Kiamat, tidak perlu dibantah atau disanggah. Sebab segala kunci tentang
    hal-hal yang ghaib itu hanya Allah saja yang tahu, tidak ada yang lainnya.
    Surat Al Faatihah ayat 6 di atas itu tidak perlu kami sanggah, sebab tidak
    ada masalah. Masalahnya, pemuatan
    ayat tersebut diramu untuk menyesatkan umat Islam. Di mana tujuannya untuk
    menyelewengkan pengertian ayat berikutnya, yaitu Az Zukhruuf 61. Menurut
    Penulis, ayat ini menyatakan bahwa Yesus (Isa as) mengetahui Hari Kiamat.
    Karena disebutkan dalam surat Luqmaan 34 bahwa hanya Allah saja yang tahu
    kapan Hari Kiamat. Sedangkan Az Zukhruuf 61 menyatakan bahwa Yesus (Isa as)
    mengetahui Hari Kiamat. Maka Pendeta Suradi berkesimpulan bahwa Yesus (Isa
    as) dan Tuhan itu sama, sebab Yesus (Isa as) adalah Tuhan itu sendiri.
    "Kesalahan"ini dilanjutkan, pada kalimat bagian akhir "ikutlah aku, inilah
    jalan yang lurus" ini dianggap sebagai ucapan Yesus (Isa as) sendiri. Kata
    "aku" pada ayat tersebut, dengan sengaja dirobah dengan huruf kecil agar
    supaya bermakna Isa as. Padahal sesungguhnya bunyi aslinya pakai huruf A
    kapital, sebagai kata ganti dari Allah Swt. Perhatikan bunyi ayat tersebut
    yang sebenarnya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
    pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan
    Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan
    tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
    diusahakannya besok . Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi
    mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
    Mengenal.(QS Luqman:34) (43:57)Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan
    perumpamaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya. (43:58)Dan mereka
    berkata: "Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?" Mereka
    tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah
    saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka berselisih. (43:59)Isa tidak
    lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni'mat (kenabian)
    dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail
    (43:60)Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di
    muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun. (43:61)Dan sesungguhnya Isa
    itu benar-benar memberikan tanda
    tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu
    dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (43:62)Dan janganlah kamu
    sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang
    nyata bagimu. (43:63)Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata:
    "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk
    menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka
    bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku". (Az Zukhruf: 57-63)
    sehingga sebenarnya kalimat "...Ikutilah Aku. inilah Jalan yang Lurus"
    (didalam ayat 61) itu sampaikan Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW agar
    Rasulullah saw menyampaikan Hujjah itu kepada Kaum Quraisy, bukan Kalimat
    Isa as. Tinjauan Al Kitab Pemaksaan terjemah Al Quran tersebut dilakukan
    untuk dicocok-cocokkan dengan keyakinan doktrin gereja bahwa Yesus (Isa as)
    tahu kapan datangnya Hari Kiamat. Padahal Bibelnya sendiri jelas mengatakan
    bahwa Yesus (Isa as) benar-benar tidak
    tahu kapan datangnya Hari Kiamat itu. Perhatikan sabda Yesus (Isa as)
    berikut: "Tetapi tentang Hari dan Saat itu tidak seorang pun yang tahu,
    malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri"
    (Matius 24: 36 dan Markus 13: 32). Aneh bin ajaib dan super ngawur, pola
    pikir penulis ini ingin menyesatkan umat Islam dari Aqidah yang benar.



    10. ISA AS. RUH ALLAH SWT. DAN BERKUASA ATAS ALAM SEMESTA "Wal latii ahsanat
    farjahaa fanafakhnaa fiihaa mir ruuhinaa wa ja'alnaaha wabnahaa aayatal
    lil'aalamiin". "Dan (ingatlah berita Maryam) yang memelihara kehormatan,
    maka kami tiupkan kepadanya dari ruh Kami, dan Kami jadikan dia bersama
    puteranya sebagai bukti (kekuasaan Allah) bagi semesta alam" (Qs. 21 Al
    Anbiyaa' 91). TANGGAPAN Tinjauan Al Quran Penulis ini sengaja memancing
    keributan. Kitab Suci agama lain yang tidak diimani dibaca serampangan tanpa
    mengindahkan etika ilmu tafsir yang benar. Ayat "Kami tiupkan kepadanya dari
    ruh Kami" oleh Penulis, dikutak-katik supaya bermakna bahwa ruh yang masuk
    ke dalam tubuh Yesus (Isa as) adalah ruhnya Allah itu sendiri, yang kemudian
    menjelma menjadi Yesus (Isa as). Sehingga dikatakan "Yesus (Isa as) berkuasa
    atas alam semesta" karena menurut Kristen, yang masuk ke dalam tubuh Yesus
    (Isa as) adalah ruhnya Allah sendiri. Padahal maksud ayat tersebut adalah
    bahwa ruh yang ada dalam
    tubuh Yesus (Isa as) itu adalah ruh ciptaan dan pemberian dari Allah.
    Karena Yesus (Isa as) menerima pemberian ruh ciptaan Allah, maka jelas
    sekali bahwa Yesus (Isa as) itu bukanlah Allah. Dan (ingatlah), ketika
    Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan
    seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
    diberi bentuk, Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah
    meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
    bersujud. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, (QS Al
    Hijr 27-29) dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara
    kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh
    (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan
    dia adalah termasuk orang-orang yang ta'at. (QS At Tahrim:12) Karena Yesus
    (Isa as) bukan Allah melainkan manusia ciptaan Allah, maka Yesus (Isa as)
    tidak berkuasa atas alam semesta. Dan setiap
    manusia memiliki ruh Allah, sehingga dalam dua ayat tersebut tidak berbeda
    maknanya , hanya saja untuk Isa tanpa melalui proses normal kejadian
    Manusia, seperti penciptaan Adam, Kun fa yakun...jadilah maka jadilah ia.
    Tinjauan Al Kitab Pada dasarnya doktrin Kristen tentang Yesus (Isa as)
    menyalahi aturan yang Yesus (Isa as) tetapkan, karena terhadap dirinya
    sendiri Yesus (Isa as) tak kuasa menjaganya ketika dia lapar, ketika
    menghadapi dzalimnya penguasa Romawi. Bahkan menurut Bibel, Yesus (Isa as)
    sangat lemah, dipermainkan iblis, dicobai dan dibawa oleh setan ke bukit
    lalu ditangkap tentara Romawi sampai mati tragis dieksekusi di atas
    gantungan tiang salib. Perhatikan ayat berikut: "Dan Yesus (Isa as) akan
    diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan
    bangkit" (Markus 10: 34). "Lalu Yesus (Isa as) ditangkap dan dibawa dari
    tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar" (Lukas 22: 54). "Aku tidak
    dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri. Aku
    menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakimanku adil, sebab
    aku tidak menuruti kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus
    aku" (Yohanes 5: 30). Silahkan kepada khalayak pembaca untuk membandingkan
    ayat-ayat tersebut. Masihkah yakin bahwa Yesus (Isa as) berkuasa di atas
    alam semesta ?



    SEGALA PUJI HANYA LAH KEPUNYAAN ALLOH SEMATA


    Semoga Alloh meridhoi Lesus listus domba_sesat@...

    BalasHapus

Terima kasih, biarkanlah komentar/tanggapan yang akan anda tulis tidak berdasarkan kebencian, kedengkian, atau rasa permusuhan. Tetapi biarkanlah apa yang anda tulis dapat menjadi bahan perenungan, kekuatan, dan sebagai kesaksian anda.
SILAHKAN TULIS KOMENTAR ANDA :

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.