Kamis, 20 Desember 2007

00002 - “ Ihdinash shiraathal mustaqiim ” : Tunjukkanlah Kami Ke Jalan Yang Lurus

Ada banyak cara yang dunia sediakan untuk mengalami kehidupan yang kekal di Sorga, seperti melalui agama, filsafat, amal dan perbuatan baik.

Namun selalu gagal karena manusia pada hakekatnya adalah berdosa.

Oleh karena itu hanya Allah sendiri yang dapat menyediakan jalan untuk sampai ke sorga.

seperti ada tertulis :
"Hai orang-orang beriman bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepadaNya".
Yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullaaaha wabtaghuu ilaihil wasiilata
(Qs 5 Al Maa-idah 35)


Dan banyak pula orang hanya dapat meminta dengan berdoa kepada Allah sesuai ajaran yang dianutnya, seperti :

“Tunjukkanlah (Pimpinlah) kami ke jalan yang lurus”.
Ihdinash shiraathal mustaqiim (Qs 1 Al Faatihah ayat 6).

Tetapi tetap tanpa menemukan jalan lurus itu, bahkan tersesat.

Siapakah jalan lurus itu ?

5 komentar:

  1. KEHIDUPAN SEX PARA PAUS, PORNO, INCEST, HOMO, ORGY…


    Bagaimana Saudara semua begitu percaya dengan Ajaran Paus yang berkuasa di Tahta Suci Vatikan selama 2000 Tahun dengan Tahta yang berlumuran lendir Sperma dan Pornografi, Incest dan Orgy yang memuakan segala Jaman....?

    Saudara bacalah Sejarah panjang perjalan Paus dari Abad I sampai abad 20, tidak ada satupun Paus yang tidak melakukan perbuatan Cabul dan Porno, bahkan melebihi yang kita lihat di Abad ini seperti pesta Orgy di Barat dan Eropa yang VCDnya banyak beredar saat ini. Kalau kita lihat kecabulannya masyarkat Barat dan Eropa tsb, maka dapatlah kita semua yakin dengan PASTI dan HAK bahwa semuanya itu INSPIRING By Bible, yaitu kitab suci Kristen dan Perjalanan Panjang sejarah kerasulan PAUS yang bertahta dikerajaan Suci Vatikan dengan segala kecabulan, pornografi, incest dan Orgy.

    Cobalah saudara baca buku karya Nigel Cawthorne berjudul : Sex Lives of the Popes; Rahasia Kehidupan Seks Para Paus, bahkan pada halaman 218 pragraf ke 3 saya kutipkan " Jika Alexander (Paus Alexander VI 1492-1503) benar-benar pernah memiliki skandal incest dengan putrinya yang cantik (Alexander melakukan incest dengan 2 putrinya), Lucrezia, barangkali dia satu-satunya Paus yang pernah menikmat tiga generasi wanita...neneknya, ibunya dan putrinya".

    Luar biasa saudara, Manusia (PAUS-PAUS CABUL) seperti inilah yang telah mewarisi dan mengajarkan injil (Bible) yang sampai ditangan saudara2 umat Kristiani hari ini.
    Cobalah sebagian dari saudara-sadura yang ada dalam milistnya ini dengan pengetahuan yang mendalam tentang Kerasulan Paus dengan Ajaran Kristiani, BAGAIMANA saudara menjelaskan dan menjawab tantangan dari isi buku karya NIGEL yang merupakan BEST SELLER dan telah mengantar masyarakat Barat dan Eropa berpendidikan mendapat hidayah dan MEMELUK ISLAM dan menjadikan ajaran Rasulullah Muhammad SAW sebagai Way Of Live mereka...

    IMAN/PERCAYA ..itulah dogma yang harus ditaati tanpa dapat membantah dan mendalilkannya, umat kristiani benarlah bagaikan DOMBA (hewan ini tidak punya akal, ikut kemana pengembalanya mengajak) yang digembalakan oleh Pendeta-pendeta. Dengan iman, semua selesai, berbuat apa saja asal melakukan pengakuan dosa, maka diampuni.
    Sungguh pada Jaman Kepausan dari abad pertama, ongkos pengakuan dan Ongkos pengmapunan dosa ini sangatlah mahal pada saat itu, betapapun besarnya dosa asal banyak uang bisa di ampuni oleh pendeta, kardinal, Uskup maupun Paus.

    Yang sangant luar biasa adalah masalah Seks, mereka para PAUS mengajarkan Madat/tidak menikah, tetapi memiliki Gundik dan memelihara Pelacur puluhan bahkan ratusan didalam istana Ke PAUSAN, tidak sedikit dari PAUS itu yang HOMOSEK, BISEK dan bahkan melakukan INCEST.
    Kita sangat heran kalau hari ini umat Kristiani mencerca kalau orang Islam boleh memiliki Istri sampai 4 (Poligami) dan sesuai dengan ajaran Allah SWT dan melalui jalur resmi PERNIKAHAN, tahukah mereka sebenarnya kehidupan SEK PAUS, USKUP, KARDINAL, PENDETA dan BIARAWATI....?

    Karena itu wahai SAUDARAKU umat Kristiani, pergunakanlah akal fikiran saudara, jika sekiranya saudara betul-betul menghendaki kebenaran itu datang, cobalah merenungkan kembali AJARAN GEREJA yang penuh kontroversi tersebut, berdoalah kepada TUHAN yang HAK "“Ya Tuhan, kalau Engkau Maha Kuasa dan Maha Penyayang, tunjukkanlah kebenaran yang sempurna,” Ratapilah doa ini dengan penuh harap ditengah malam sunyi lakukanlah sampai sauadara mendapat jawaban, kalau saudara memliki jiwa suci dan hati yang bersih, niscaya cahaya itu akan datang....Allah hanya memberikan HIDAYAHnya kepada hambanya yang berfikir dengan akalnya.

    Terakhir, saudara bacalah Kisah-kisah bagaimana Manusisa yang dicintai ALLAH mendapatkan HIDAYAH karena mereka mau berfikir dan menggunakan akal fikiran mereka :

    http://kontroversi.blogspot.com

    Berkit juga saya kutikan dari Blog diatas tentang Karya Nigel C.

    "Sex Lives of the Popes; Rahasia Kehidupan Seks Para Paus
    Posted by: "Pustaka Al-Furqan" pustaka_furqan@yahoo.co.id pustaka_furqan
    Sat Nov 11, 2006 4:11 am (PST)

    Dapatkan Buku Paling Fenomenal dan Kontroversial di Penghujung Tahun!!!

    "Kekuasaan adalah "Obat Kuat" sesungguhnya" --Henry Kissinger


    Judul Buku: Sex Lives of the Popes; Rahasia Kehidupan Seks Para Paus
    Penulis: Nigel Cawthorne
    Tebal: 350 Hal
    Ukuran: 15,5 x 23 cm
    Harga: Rp. 50.000,-

    "Sukar sekali untuk tak menikmati sindiran Nigel Cawthorne pada seksualitas masa lalu yang sarat warna dari orang-orang yang otoritasnya telah membentuk seksualitas kita sendiri. Para Paus dan Seks. Anda (hanya) menyebutkan itu, dan mereka melakukannya. Buku ini lebih banyak membikin senang pembaca, ketimbang membikin tersingung." --The Mail on Sunday

    "Sensasional! " --Belfast Telegraph

    "Tiada apapun yang lebih digdaya dalam soal menentukan semangat seorang lelaki melebihi belaian seorang wanita." -- St. Augustine, Soliloquies
    *****

    Dalam 2000 tahun terakhir, para Paus telah meleletakkan agenda seksual nyaris kepada seperempat populasi penduduk dunia. Namun ironisnya, sementara Para Paus berkhotbah ihwal kesalehan (seksual) dari tempat yang tinggi, para Paus sendiri justru banyak mempraktekkan sesuatu yang merela larang. Kendati demikian, sebagai orang-orang paling berkuasa di dunia dan dengan garis langsung ke Tuhan, tampak bahwa tak ada yang bisa mengajari bagaimana mereka seharusnya berprilaku ketika berhadapan dengan godaan seonggok daging.

    Inilah edisi terbaru dan termutakhir, dari buku paling laris saat ini, Sex Lives of the Popes (Kehidupan Sex Para Paus). Buku ini telah diterjemahkan lebih dari 12 bahasa dan menjadi fenomenal serta kontroversial. Buku ini merupakan penyingkapan humoris atas kekacauan ke-Paus-an, dimulai dari ke-Paus-an de Arignon yang dekaden hingga skandal-skandal para Paus Boria di Roma. Nigel Cawthorne adalah penulis dan editor yang sudah menekuni karirnya itu selama 25 tahun. Ia telah menulis dan mengedit lebih dari 60 buku degan subyek tema yang sangat beragam. Ia juga telah menjadi kontributor untuk harian-harian bergengsi di Amerika dan Inggris: The Guardian, Daily Mail, Mirror dan The New York Times.

    Salam!
    Penerbit ALAS
    (PT. ALAS PUBLISHING MEDIATAMA)

    Note:
    Bagi yang berminat, silakan kontak via japri alas_publishing@ yahoo.co. id atau telp/sms ke 081-8026-87963.
    Persedian terbatas!!!

    It was said that Pope John XII (955-64) invented sins that had not been known since the beginning of the world and whole monasteries spent days and nights praying for his death. He turned his home, the Lateran Palace, into a brothel. He used the papal treasury to pay off his gambling debts. He died on May 14th 964 aged twenty-four, after he was caught in bed by the husband of one of his mistresses in 'the very act of adultery'.

    Pope Innocent VIII (1484-92) sired eight illegitimate sons and probably as many daughters, of whom he openly acknowledged. His reign as Pope was known as 'The Golden Age of Bastards'. He authorised an inquisition against those thought to be witches. On his death bed a wet nurse was found for his final craving - woman's milk.

    Pope John XXII (1316-34) excommunicated fellow clergymen for not paying their taxes.

    In 1932, Pope Pius XI (1922-39) as well as condemning contraception, ordered German Catholics to drop their hostility towards Hitler. He also backed Mussolini's invasion of Abyssinia.

    Pope Celastine II (1143-44) had a certain Count Jordan condemned to a horrible death, he was strapped naked to a scalding iron chair while a red-hot crown was nailed to his head.

    Pope Innocent III (1198-1216) instituted the approved method of interrogation of suspected sodomites. In order to make them confess, suspects were lowered naked onto a red-hot spike. This method was kept until the year 1816.

    Robert of Geneva was well known for his ability to decapitate a man with a pike. He became Pope Clement VII (1378-94) and was 'much given to fleshy pleasure'. He surrounded himself with page boys, whose jackets, it was noted, shrunk from being knee length, to mid-buttock 'or even worse'

    Pope Benedict XIII (1394-1417) gave a dispensation to the twenty-nine-year-old Richard II of England to marry Isabella, the seven-year-old daughter of the King of France.

    The child-pope Benedict IX (who became Pope at the age of 12!) was bi-sexual, sodomised animals, ordered murders and dabbled in witchcraft and Satanism. He loved to throw wild, bi-sexual orgies. Benedict IX held the post of Pope in the years 1032-44, 1045 and 1047-48. He was described as "A demon from hell in the disguise of a priest...", and St Peter Damian said of him: "That wretch, from the beginning of his pontificate to the end of his life, feasted on immorality". Dante estimated that under Benedict IX the papacy reached an all-time low in immorality and debauchery. When he was 23 he survived an assassination attempt (strangling at the altar during Mass). Benedict went on to marry his cousin and sell the papacy to his godfather, Gregory VI.

    Pope Boniface VII (974; 984-85) was described as: "a horrid monster" and "a man who in criminality surpasssed all the rest of mankind".

    In the year 440 Pope Sixtus III (432-40) was tried for the seduction of a nun

    Pope Leo I (440-61) was a warped and sadistic torturer. He made his victims confess that they mixed semen with the sacrament and used young girls at the altar for the purpose. He was the first Pope to claim the right to put anyone who disagreed with him to death.

    Pope Pius VII (1800-23) comdemned bible societies as "a most abominable invention that destroyed the very foundation of religion".

    It was widely rumoured that the ex-pirate Pope John XXIII (1410-15) was an Atheist. He tortured his own cardinals and was said to have "had wicked company with two of his own sisters". Robert Hallum, Bishop of Salisbury said that he: "ought to be burnt at the stake".

    The homosexual Pope Paul II (1464-71) liked to see naked men being racked and tortured. Alledgedly, he died of a heart attack whilst being sodomized by one of his favourite boys.

    Pope John XIII (965-72) { yes, I know there was more than one John XIII } was condemned as an adulterer who "defiled his father's concubine and his own niece". He was said to have died at the hands of an enraged husband, caught in the act of adultery - just like his dad, Pope John XII.

    Pope Sergius III (904-11) enjoyed sex with underaged girls. According to the historian Baronius, Sergius III was "the slave of every vice". When he was 45, Sergius took a 15- year-old mistress - the affair produced a son who went on to become Pope John XI.

    Pope Anacletus (1130-8) committed incest with his sister and several other female relatives. He enjoyed raping nuns

    Pope Clement VI (1342-52) was described by Petrarch as "an ecclesiastical Dionysus with his obscene and infamous artifaces". Clement VI slept with prostitutes and had dozens of mistresses. When he died, fifty priests said Mass for the repose of his soul for nine consecutive days, but it was generally agreed that this was not going to be nearly enough to prevent the dead pope from going directly to hell.

    Pope Pius II (1458-64) had been a well known author of erotic literature, and had fathered about 12 illegitimate children.

    The Sistine Chapel was built by Pope Sixtus IV (1471-84). He had six illegitimate sons, of which one was the result of an incestuous relationship with his sister


    Pope Julius II (1503-13) who commissioned Michelangelo to paint the ceiling of the the Sistine Chapel, was a paedophile and spent much of his time with small boys and male prostitutes

    In the year 1095 Pope Urban II introduced the callagium, a sex tax which alllowed the clergy to keep mistresses, provided they paid an annual fee to the papacy. This had the immediate effect of reducing the use of concubines and hugely increasing clerical homosexuality.

    Pope Paul III (1534-49) enjoyed an incestuous relationship with his daughter. To gain control of his family inheritance, he poisoned several relatives, including his mother and neice. He killed two cardinals and a Polish bishop to settle an argument over a theological point. Paul III was probably Rome's biggest ever pimp - he kept a roll of about 45,000 prostitutes, who paid him a monthly tribute.

    Pope Julius III (1550-55) sodomized young boys, of which one was his own, illegitimate, son. He appointed several handsome teenage boys as cardinals. Cardinal della Casa's famous poem In Praise of Sodomy was dedicated to Pope Julius III."

    BalasHapus
  2. Pertanyaan Kelima

    Mana perintah Yesus atau Tuhan untuk beribadah pada hari Minggu?




    Pertanyaan ini mungkin agak aneh dan bahkan dianggap sepele atau main-main saja. Padahal ini merupakan salah satu pertanyaan serius yang perlu dipikirkan, perlu diperhatikan, dan perlu dipertanyakan, karena menyangkut ritual yang secara terus menerus atau continue dilakukan dan diamalkan oleh hampir seluruh umat Kristiani di dunia.


    Melakukan ritual ibadah wajib secara terus menerus tanpa dalil atau perintah dari Allah, merupakan ibadah yang sia-sia. Padahal apa yang dilakukan itu akan diminta pertanggung jawaban dihadap Allah. Oleh sebab itu wajarlah jika kita tirtjau kembali, apakah yang kita lakukan selama ini benar-benar punya dalil atau dasar yang kuat dari kitab suci kita, ataukah itu hanya berasal dari perintah Inanusia biasa atau pendapat para pemim­pin agamanya, kemudian mewajibkan para pengikutnya untuk melakukannya.


    Kalau hal seperti itu yang terjadi, kemudian di ikuti oleh para pengikutnya, maka itu berarti yang kita ikuti adalah ajaran manusia, bukan ajaran Allah. Contohnya, beribadah atau masuk gereja pada hari Minggu, ternyata tidak ada satu dalilpun didalam Alkitab yang menyuruh beribadah atau menjadikan hari Minggu sebagai hari yang harus dipelihara, disucikan atau dikuduskan. Oleh sebab itu bagi siapa saja yang bisa memberikan dalil yang tertulis dalam Alkitab bahwa ada perintah dari Allah untuk mengkuduskan, mensucikan atau menjadikan sebagai hari peristirahatan, maka kami sediakan hadiah tunai sebesar Rp. 10.000.000.­(sepuluh juta) jika ada dalil di dalam Alkitab.


    Sebenarnya jika benar-benar mengikuti firman Allah dalam Alkitab, maka hari peribadatan itu ialah hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu! Hari inilah (Sabat) yang ada dalilnya dalam Alkitab, bahkan perintah untuk memelihara, menjaga dan mengku­duskannya, jelas sekali ada tertulis didalam Alkitab itu sendiri. Apalagi yang menulis perintah untuk mengkuduskan hari Sabat adalah Allah itu sendiri, yang telah meno­reh diatas kedua loh batu.


    Bahkan kedua loh batu tersebut ditulis dengan jari tangan Allah sendiri, lalu Dia sendiri yang menyerahkan kepada Nabi Musa as untuk disampaikan dan diajarkan kepada kaumnya. Simak ayat frman Allah dalam Alkitab sebagai berikut:



    “Setelah itu berpalinglah Musa, lalu turun dari gunung dengan kedua loh hukum Allah dalam tangannya, loh-loh yang bertulis pada kedua sisinya; bertulis sebelah-menyebelah. Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh-loh itu. " (Ke132:15-16)



    Sungguh ironis sekali, ternyata perin­tah Allah untuk menjaga, memelihara dan mengkuduskan hari Sabat, ternyata dilang­gar dan juga tidak dipatuhi lagi oleh hampir semua umat Kristiani di dunia, kecuali sebagian kecil sekte Advent.


    Padahal kalau kita baca dalam Alkitab, ternyata ada ancaman yang sungguh mengerikan, yaitu ancaman hukuman mati bagi mereka yang tidak memelihara dan yang melanggar kekudusan hari Sabat. Coba kita simak ancaman Allah bagi yang tidak memelihara dan mengkususkan hari Sabat.



    "Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, yang menguduskan kamu. Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya." (Ke131:12-14)



    Yang lebih menarik lagi yaitu, ternyata Yesus seumur hidupnya tidak pernah mengkuduskan hari Minggu. Seumur hidupnya Yesus selalu mengkuduskan hari Sabat dan setiap mengajar selalu pada hari Sabat. Yesus tidak pernah satu kalipun menganjurkan untuk beribadah atau mengkuduskan hari Minggu. Sekali lagi jika ada dalil dalam Alkitab Yesus atau Allah menyuruh mengkuduskan hari Minggu, kami sediakan hadiah Rp. 10.000.000. (sepuluh juta) bagi siapa saja yang bisa memberikan dalilnya.


    Perhatikan hari apa yang Yesus kudus­kan di dalam Alkitab, hari Sabtu atau hari Minggu?



    Lukas 4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat (Sabtu) la masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.


    Markus 1:21 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.


    Markus 6:2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang ' besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?


    Lukas 4:16 Ia (Yesus) datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan­Nya pada hari Sabat la masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Al kitab.


    Lukas 4:31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.


    Lukas 6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.


    Lukas 13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.



    Masih banyak ayat-ayat lainn-ya dimana Yesus memelihara dan mengkuduskan hari Sabat, tapi dari 7 (tujuh) ayat tadi saja, sudah lebih dari cukup memberikan bukti­bukti kepada kita bahwa sesungguhnya menurut Alkitab, hari yang diperintahkan untuk di ibadati, dipelihara, dan dikudus­kan adalah hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu !!


    Yesus tetap memelihara dan mengkuduskan Sabat, sebab dia yakin bahwa apa yang Allah tetapkan untuk berlaku kekal, tidak mungkin dibatalkan olehnya. Yesus sangat yakin dengan janji Allah bagi yang memelihara hari Sabat.



    Mari kita renungkan janji Allah bagi yang memelihara dan mengkuduskan hari Sabat.



    "Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus Tuhan "hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhan-lah yang mengatakannya. " (Yesaya 58:13-14)



    Bukankah ayat-ayat tersebut memberi­kan bukti bahwa sesungguhnya tidak ada satu perintah di dalam Alkitab masuk geieja hari Minggu atau mengkuduskan hari Minggu. Bahkan seumur hidup Yesus hanya beribadah pada hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu. Ternyata hari Minggu dikuduskan karena menurut pendapat pemuka agamanya hari itu Yesus bangkit dari kuburnya



    Sekarang bagaimana dengan hari Minggu? Apakah ada perintah atau jaminan berkat bagi mereka yang mengkuduskan hari Minggu?

    Allah tidak berhenti bekerja pada hari Minggu.

    Allah dan juga Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.

    Tidak ada hukum yang menyuruh memelihara hari Minggu.

    Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.

    Hari Minggu tidak pernah dikuduskan oleh Allah maupun Yesus.

    Tidak ada pelanggaran hukum jika bekerja pada hari Minggu.

    Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang melarang bekerja pada hari Minggu.

    Tidak ada berkat yang dijanjikan bagi mereka yang memelihara hari Minggu.

    Hari Minggu tidak pernah disebutkan dalam Alkitab sebagai hari ibadah bagi umat Kristiani.

    Tidak pernah hari Minggu disebut sebagai hari perhentian.

    Yesus tidak pernah menyinggung tentang hari Minggu.

    Kata "Hari Minggu" bahkan tidak pernah muncul dalam Alkitab, kecuali disebut "pekan pertama minggu itu", tapi bukan "Hari Minggu" dan hanya sekali disebutkan yaitu pada Kis 20:7, itupun hanya pertemuan dimalam hari, yaitu Sabtu malam.

    Para nabi dan orang terdahulu tidak pernah memelihara hari Minggu.

    Tidak ada ayat dalam Alkitab tentang perobahan Sabat jadi hari Minggu.

    Tidak pernah Tuhan maupun Yesus berfirman bahwa ada dua hari Sabat yang dikuduskan dalam seminggu, yaitu hari Sabtu dan Minggu.

    Tidak ada satupun perintah di dalam Alkitab yang menyuruh merayakan "hari kebangkitan" Yesus sebagai pengganti hari Sabat.

    Tidak pernah Tuhan berfirman bahwa "hari kebangkitan" Yesus harus dikuduskan seperti hari Sabat.

    Seumur hidupnya, Yesus hanya ber­ibadah pada hari Sabat

    Tidak ada seorang nabipun di dalam Alkitab yang pernah menvuruh mengkuduskan hari Minggu.

    Seumur hidupnya, tidak sekalipun keluar dari mulut atau bibir Yesus tentang hari Minggu dan lain-lain.

    Berdasarkan 20 alasan tersebut, maka dapatlah dipastikan bahwa sesungguhnya tidak ada satu dalilpun dalam Alkitab untuk mengkuduskan hari Minggu! Ternyata hari Minggu hanyalah hari yang diperintahkan oleh pengemuka agama Kristen hanya karena dianggap penting karena Yesus bangkit pada hari Minggu. Padahal tidak ada satu dalilpun didalam Alkitab itu yang menyuruh mengkuduskan hari Minggu dan tidak ada janji Allah atau berkat yang Allah janjikan bagi mereka yang memelihara dan yang mengkuduskan hari Minggu, tidak ada!! Justru yang ada ialah ancaman Allah bagi mereka yang tidak memelihara dan yang tidak mengkuduskan hari Sabat (Sabtu).


    Terkadang ada sebagian umat Kristiani yang mengatakan, jika Sabat harus dikuduskan, kenapa umat Islam tidak turut mengkuduskan hari Sabat?


    Jawabannya tentu karena kami umat Islam punya hari tersendiri sebagai hari yang diperintahkan untuk beribadah pada hari tersebut. Dan hal itu ada dalilnya dalam Al Qur'an, yaitu pada Qs 62 Al Jumu`ah ayat 9 :





    Yaa ayyuhal ladziina aamanuu idzaa nuudiya lish shalaati miy yaumil jumu’ati fas’au ilaa dzikrillaahi wa dzarul bai’a dzaalikum khirul lakum in kuntum ta`lamuun



    "Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk shalat pada hari Jum’at, maka hendaklah kamu bersegera untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Demikianlah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui."



    Hari Sabtu atau Sabat ada dalil di Alkitab. Hari Jum'at ada dalil dalam Al Qur`an. Hari Minggu,

    BalasHapus
  3. Mana ajaran Yesus ketika berumur 13 sampai 29 tahun?


    Tidak semua umat Kristini mengetahu: bahwa cerita atau kisah tentang diri Yesus di dalam Alkitab ada banyak yang hilang Bahkan yang hilang itu, tidak tanggung­tanggung, yaitu lebih separoh dari umur Yesus sendiri.

    Hampir dapat dipastikan, sebagian besar umat Kristiani yakin dan percaya bahwa Yesus mati pada usia sekitar 33 (tiga pulul­tiga) tahun. Sementara didalam Alkitat (Bible), yang tertulis hanya kisah Yesus sejak dia dilahirkan sampai berumur 12 (dua belas) tahun, lalu menghilang ketika berumur 13 (tiga belasj tahun sampa: dengan 29 (dua puluh sembilan) tahun kemudian muncul lagi pada usia 30 (tiga puluh) tahun, dan mati pada usia 33 (tiga puluh tiga) tahun.

    Hilangnya kisah Yesus ketika beliau berumur 13 s/d 29 tahun, berarti selama 17 (tujuh belas) tahun kisah Yesus tidak ada atau hilang dan tidak tercatat di dalam Alkitab.

    Jika Yesus mati pada usia 33 tahun, sementara kisahnya ada yang hilang selama 17 tahun, berarti yang masuk kedalam Alkitab hanyalah kisah Yesus selama 16 tahun saja. Yesus dipercayai oleh umat Kristiani sebagai "Firman Yang Hidup". Kalau begitu berarti ada sebagian besar atau lebih separuh dari umurnya ada "Firman Yang Hilang". Bayangkan saja, 17 tahun adalah lebih separuh umurnya Yesus, hilang atau tidak tercatat dalam kitab Injil. Padahal pada usia 13 s/d 29 tahun merupakan usia Yesus ketika remaja menuju dewasa, dimana sudah barang tentu banyak sekali hal-hal atau peristiwa yang lebih berguna dan lebih besar yang mungkin saja beliau lakukan, tetapi tidak tercatat didalam Alkitab. Jadi sangatlah beralasan sekali bahwa Injil itu dikatakan tidak komplit atau sempurna, karena banyak bagian-bagian atau sisi-sisi lain yang pernah Yesus lakukan atau perbuat, tetapi tidak dicatat oleh para penulis Injl, karena kehilangan jejak atau kisahnya benar-benar hilang. Seandainya jika murid-murid Yesus yang 12 orang itu selalu mengikuti kemana saja Yesus berdakwah, tentu apa yang beliau lakukan atau sabdakan selama 17 tahun , mereka tulis dalam Injilnya bukan??



    Timbul pertanyaan:



    Apakah yang dilakukan Yesus selama berumur 13 sampai dengan 29 tahun?

    1. Menerima dan menulis wahyu Allah (mana dan apa saja bunyi wahyu tersebut?)

    2. Mengajar dan berdakwah kemana-mana (apa saja yang diajarkannya)

    3. Menulis Injil yang difirmankan kepada­nya (Injil yang mana? Kan tidak ada Injil Yesus bukan?)

    4. Membantu ibunya Maryam (memasak dan mencuci? rasanya tidak mungkin)

    5. Tidak berbuat apa pun, hanya menunggu firman (Tuhan koq nganggur, pasif?)

    6. Menikah / berumahtangga (mungkin saja, tapi tidak tercatat karena kisahnya selama 17 tahun hilang)

    7. Membantu ayahnya Yusuf sebagai tukang kayu (Tuhan jadi tukang kayu?)

    8. Nganggur saja, makan, tidur, tidak melakukan kegiatan apapun (Tuhan koq nganggur, tidak berkarya?)

    9. Pergi mengembara (kemana saja pergi­nya, dan apa yang dilakukannya?)

    10. Kembali kepada Bapanya selama 17 tahun lalu turun lagi kebumi (mana ' buktinya?)



    Bukti-bukti Yesus berdakwah ketika berusia 12 dan 30 tahun:


    "Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu." (Lukas 2:42)

    "Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur' kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, la adalah anak Yusuf, anak Eli...." (Lukas 3:23)


    Lukas 2:42 diatas itu menceritakan kisah Yesus ketika dia memulai berdakwah dan mengikuti kajian yang disampaikan para alim ulama di dalam Bait Allah (Luk 2:46-49). Kemudian kisah beliau hilang samasekali ketika dia berumur 13 s/d 29 tahun, dan baru muncul kembali ketika beliau berumur 30 tahun, seperti yang tertulis dalam Injil Lukas 3:23 diatas tadi.

    Lukas 3:23 memberikan bukti kemun­culan Yesus pada usia 30 tahun, kemudian beliau wafat dalam usia sekitar 33 tahun.

    Oleh sebab itu, seandainya ada umat Kristiani atau siapapun yang bisa memberi­kan bukti-bukti tertulis dalam Alkitab (Bible) tentang kisah Yesus ketika beliau berumur sekitar 13 s/d 29 tahun, yaitu ketika beliau memasuki usia remaja sampai dewasa, kami sediakan hadiah cukup besar, sejumlah uang cash / tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta)

    Mungkin banyak sckali saudara­saudara kita yang beragama Nashrani tidak menyangka dengan pertanyaan yang kelihatannya sepele, tetapi sebenarnya sangat berarti bagi keimanan dan kehidupan beragama, karena hal tersebut menyangkut keselamatan di dunia dan akhirat.

    Jika kami sebagai umat beragama Islam sangat mengkritisi kandungan Alkitab (Bible), hal itu wajar-wajar saja, sebab Al Qur`an banyak memberikan informasi tentang keberadaan Yesus (nabi Isa), Taurat, Zabur dan Injil, yang semua itu merupakan bagian dari keimanan kami, bahkan termasuk salah satu rukun iman bagi setiap muslim di seluruh dunia ini.

    Nah seharusnya umat Kristiani yang lebih pantas mengkritisi kandungan kitab sucinva bukan??

    BalasHapus
  4. Mana dalilnya dalam Alkitab Yesus 100% Tuhan & 100% manusia???




    Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sangat perlu kita pertanyakan kepada umat Kristiani, sebab hampir dalam setiap acara discusi atau perdebatan, alasan yang paling sering dipakai oleh mereka adalah bilamana dalam keadaan kepepet, yaitu bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia.



    Alasan-alasan seperti itu sudah keting­galan, karena bila alasan seperti itu masih terus dipertahankan, maka sampai kapan pun tidak akan menyelesaikan persoalan. Atau dengan kata lain alasan seperti itu dipakai sebenarnya hanya untuk menutup­nutupi kelemahan Alkitab itu sendiri. Padahal alasan seperti itu samasekali tidak punya dalil dalam Alkitab. Artinya tidak ada satu dalilpun yang tertulis dalam Alkitab bahwa "Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia". Jika ada yang bisa memberikan dalil tertulis dalam Alkitab seperti itu, kami sediakan hadiah Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta) untuk satu pertanyaan ini saja.



    Umumnya para Pendeta atau Misionaris, atau umat Kristiani lainnya sering menjawab dengan mengangkat dalil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14.


    "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah."(Yohanes 1:1).



    "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)



    Menjadikan ayat ini sebagai refrensi bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia, sulit bisa diterima akal sehat. Maka untuk itu agar lebih mudah dipahami dicomotlah bagian pertama dari pembukaan Alkitab yaitu pada kitab Taurat Musa, ialah Kitab Kejadian 1 pasal 1 dan Kitab Kejadian pasal 1 ayat 26, yang bunyinya sebagai berikut:



    "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." (Kejadian 1:1)



    "Berfirmanlah Allah "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kejadian 1:26).



    Dari bunyi ayat Kejadian 1:26 ini, ada kata "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita.....' Yang dimaksud dengan kata "Kita," menurut penafsiran umat Kristiani, itu adalah bentuk kata Trinitas yang tersembunyi sebelum Yesus datang kedunia dalam kitab Perjanjian Baru. Jadi kata "Kita" itu mengandung makna : Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus, atau dengan istilah lain dikenal Bapa, Firman dan Roh Kudus.



    BAPA itu = Tuhan = Allah (oknum pertama) FIRMAN itu = Yesus = Anak Allah (oknum kedua) dan ROH KUDUS itu = Tuhan juga (oknum- ketiga).



    Awal kitab Kejadian pasal 1:1 berbunyi "Pada mulanya Allah..:.' Awal Yohanes pasal 1:1 berbunyi "Pada mulanya adalah Firman" dan pada awal kitab Kejadian pasal 1:26 berbunyi "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita....."



    Dari ketiga dalil tersebut (Yoh 1:1 dan 14, dan Kej 1:1 dan 26) para misionaris menafsirkan Yoh 1:1 yang berbunyi "Pada mulanya adalah Firman..." selaras dengan Kejadian 1:1 yang berbunyi "Pada mulanya Allah... " Dengan demikian menurut mereka Firman itu adalah Allah. Yang dimaksud dengan kata "Firman" adalah Yesus itu sendiri. Sementara Firman itu adalah Aliah, kalau begitu berarti Yesus = Allah. Kemudian pada Yoh 1:14 dikatakan bahwa "Firman itu telah menjadi manusia" Sedangkan manusia itu adalah Yesus. Kalau Firman itu adalah Yesus dan Yesus itu adalah Allah, berarti Allah itu telah menjadi manusia yang disebut Yesus. Oleh sebab itu makna dari Yoh 1:1 yang berbunyi: "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah...' yaitu Yesus yang mulanya ada bersama-sama dengan Allah, adalah Allah itu sendiri yang telah menjadi manusia.



    Memang sulit sekali bisa diterima penafsiran ayat-ayat tersebut, sebab sesuatu yang tidak rasional dipaksakan harus menjadi rasional.



    Menurut penafsiran kaum muslimin, kata "firman'° berarti "perkataan" atau "kalam" (kalamullah) yang bermakna "perkataan Allah." Misalnya jika Allah ingin menciptakan sesuatu, cukup Dia berkata (berfirman) "KUN" (jadilah) maka jadilah. Contoh bagaimana penciptaan Nabi Isa as (Yesus) dan Nabi Adam as di dalam Al Qur'an.



    Allah jelaskan sebagai berikut :







    Inna matsala `iisaa `indallaahi ka matsa­li aadama khalaqahuu min turraabin tsum­ma qaala lahuu kun fa yakuun.



    "Sesungguhnya perbandingan (kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, "Jadilah" maka jadilah dia. " (Qs 3 Aali `Imraan 59).



    Mengenai Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 dan 14, dalam buku The Five Gospels yang diterbitkan oleh Harper San Fransisco, yang dikomentari oleh Robert W. Funk dan Roy W. Hoover, ternyata ayat-ayat tersebut tidak masuk dalam kategori ucapan Yesus yang diseminarkan.



    Injil yang diakui di Indonesia ada empat yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Di Amerika sekitar tahun 1993, di kota Sanoma CaIifornia, disponsori oleh Westar Instituie, Injil itu diseminarkan oleh sekitar 76 orang ahli dari berbagai kalangan, seperti guru besar dari berbagai universitas terkenal didunia, para ahli ilmu theologi dari Katolik dan Protestan, ahli kitab suci, ahli bahasa Ibrani dll yang semuanya tidak ada orang Islam. Injil yang diseminarkan ada lima yaitu Injil Matius Markus, Lukas, Yohanes dan Injil Thomas. Ke lima Injil yang bernama "The Five Gospels" diseminarkan dalam rangka mengklasifikasikan sabda Yesus. Makanya dalam cover The Fiue Gospels tersebut tertulis What Did Jesus Really Say? The Search For The Authentic Words of Jesus. (Apa yang benar-benar Yesus ucapkan? Mencari ucapan asli dari Yesus).



    Dalam kitab The Five Gospels tersebut, semua ucapan atau sabda Yesus, dicetak berwarna. Ada empat warna yang disepa­kati, yaitu merah (RED), merah muda (PINK), kelabu (GRAY) dan hitam bolt (BLACK).

    Ada tiga option (pilihan) yang disepakati untuk menentukan derajat kebenaran sabda / ucapan Yesus, yaitu :



    Option 1

    ** Red : I would include this item unequivocally in the database for determining who Jesus was.

    ** Pink : I would include this item with reservations (or modifications) in the database.

    ** Gray : I would not include this item in the database, but I might make use of some of the content in determining who Jesus was.

    ** Black : I would not include this item in the primary database.



    Option 2

    ** Red : Jesus undoubtedly said this or something very like it.

    ** Pink : Jesus probably said something like this.

    ** Gray : Jesus did not say this, but they ideas contained in it are close to his own.

    ** Black : Jesus did not say this, it represents the perspective or content of a later or different tradtion.



    Option 3

    ** Red : That`s Jesus !

    ** Pink : Sure sounds like Jesus. ** Gray : Well, maybe.

    ** Black : There`s been some mistake.



    Dari hasil seminar, ternyata Injil Yoha­nes pasal 1 ayat 1 & 14 tidak masuk kategori yang dinilai atau yang diseminar-kan, sebab ayat-ayat tersebut dianggap bukan sabda atau ucapan Yesus. Ayat itu hanyalah ucapan Yohanes saja! Dan ayat tersebut tidak masuk dalam kategori RED, PINK, GRAY & BLACK.

    Hasil akhir dari penelitian dalam seminar yang dilakukan oleh 76 ahli dari berbagai kalangan, menyatakan sebagai berikut :



    "Eighty-two percent of the words ascribed to Jesus in the gospels were not actually spoken by him, according to the Jesus Seminar."



    "Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil, tidaklah benar-benar diucapkan olehnya, menurut Seminar Yesus."



    Pernyataan 76 (tujuh puluh enam) ahli dari berbagai kalangan dari seluruh dunia dalam Seminar tentang Yesus, sungguh mengejutkan dunia, khususnya dikalangan kaum Kristiani, sebab kalau 82% (delapan puluh dua persen) isi Injil bukan benar­benar diucapkan Yesus, berarti hanya 18% (delapan belas persen) saja isi Injil yang dianggap ucapan Yesus. Ternyata Yoh 1:1 & 14 yang jadi acuan bahwa Yesus 100% Tuhan dan 100% manusia, menurut 76 ahli tersebut, bukan ucapan Yesus, tapi hanya pendapat penulis Injil itu saja, yaitu Yohanes. Padahal para perseta Seminar Yesus tersebut, tidak ada satupun orang Islam, dan tidak satupun berasal dari lndonesia.



    Lebih ironis lagi, dari semua Injil-Injil yang diseminarkan tersebut, Injil Yohanes termasuk yang hampir 100% dianggap bukan ucapan Yesus.



    Hasilnya sungguh mengejutkan, dari 4 (empat) kategori, tidak ada satu ayatpun dalam seluruh Injil Yohanes yang dicetak hurup Red. Hurup Pink saja hanya ada 1 (satu), hurup Grey hanya ada 4 (empat) ayat saja, selebihnya Black.

    Perincian khusus Injil Yohanes sebagai berikut:



    RED : (That is Jesus!), tidak satu ayat pun yang dicetak merah, berarti tidak ada satu ayatpun yang dianggap benar-benar ucapan Yesus.



    PINK : (Sure sounds like Jesus), hanya ada satu ayat saja yaitu Yoh 4:43.



    GRAY : (Well, maybe), hanya ada 4 (empat) ayat saja, yaitu pada Yoh 12 ayat 24, 25, 26 dan Yoh 13 ayat 20.



    BLACK : (Jesus did not say this There's been some mistake!) selebihnya bukan ucaan Yesus!



    Bayangkan saja, Injil Yohanes terdiri dari 21 pasal, 878 ayat dan 19099 kata. Kalau RED tidak ada, PINK hanya 1 ayat, GRAY 4 ayat, berarti sisanya BLACK (bukan ucapan Yesus) ada 873 ayat.

    BalasHapus
  5. Pertanyaan Ketujuh

    Mana dalilnya asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dijamin "pasti masuk surga"




    Umat Kristiani umumnya berani memastikan sesuatu y•ang belum tentu atau belum pasti terjadi. Mereka berang­gapan asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, di jamin "pasti masuk surga". Padahal memastikan sese­orang masuk surga, itu bukan hak atau wewenang kita manusia, itu hanyalah hak Allah Swt. saja. Jika ada umat Islam menga­takan kepada mereka kata "Insya Allah", sering diprotes, katanya "jangan insya Allah-insya Allah dong, yang pasti aja dong!!" Mereka tidak memahami bahwa mengu­capkan Insya Allah adalah sesuatu yang dianjurkan dalam kitab suci Al Qur'an dan juga Alkitab. Tetapi sebagian besar umat Kristiani tidak paham bahwa didalam Alkitab sebenarnya dianjurkan mengucapkan Insya Allah bila mengatakan sesuatu yang belum tentu terjadi. Bahkan dikatakan, bila tidak mengucapkan Insya Allah sesuatu yang belum pasti terjadi, dia tergolong sombong, dan bahkan berdosa.



    Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:



    "Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan beruat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu meme­gahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah saIah. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yak 4:13-17)



    "Ia minta diri dan berkata: "Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah ia dari Efesus." (Kis 18:21)



    "Tetapi aku akan segera datang kepada­mu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.(1 Kor 4:19).



    Kata-kata dalam semua ayat ayat tersbut yaitu "Jika Tuhan menghendakinya" dan "Jika Allah menghendakinya" serta "Kalau Tuhan menghendakinya", semua itu makna­nya sama yang dalam Al Qur'an disebut "insya Allah".



    Didalam Alkitab cetakan lama, kata­kata "Jika Tuhan Menghendakinya" semuanya tertulis jelas dengan kata "insya Allah”



    Perhatikan Alkitab lama cetakan tahun 1960 sebagai berikut:



    "Hai kamu jang berkata: "Bahwa hari ini atau besoknja biarlah kita pergi kenegeri anu serta menahun disitu, dan berniaga dan mentjari laba"; pada halnja kamu tiada mengetahui apa jang akan djadi besoknja. Bahaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanja suatu uap, jang kelihatan seketika sahadja lamanja, lalu lenjap. Melainkan patutlah kamu berkata: "Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu". Tetapi dengan hal jang demikian kamu memegahkan dirimu dengan djemawanmu itu; maka semua kemegahan jang demikian itu djahat. Sebab itu, djikalau orang jang tahu berbuat baik, pada halnja tiada diperbuatnja, maka mendjadi dosalah baginja.

    "Melainkan sambil meminta diri ia berkata: "insya Allah, aku akan kembali kepadamu." (Kis 18:21)



    "Tetapi insya Allah aku akan datang kepadamu dengan segeranja, dan aku akan mengetahui bukan perkataan mereka itu jang......dst. (1 Kor4:19).



    Dalam Al Qur`an, mengucapkan kata insya Allah merupakan suatu kewajiban bila kita tidak mengetahui sesuatu yang bakal terjadi. Perhatikan ayat-ayat Al Qur`an sebagai berikut:






    Fa lammaa dakhaluu ‘alaa vuusufa aawaa ilaihi abawaihi wa qaalad khuluu mishra insyaa-allaahu aaminiin



    "Maka tatkala mereka masuk menemui Yusuf, Yusuf membawa ibu bapaknya ke tempatnya dan berkata, "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman. " (Qs 12 Yusuf 99)






    Qaala satajidunii in syaa-allaahu shaabiraw wa laa a`shii laka amraa.



    "Musa berkata, "Insya Allah engkau akan mendapati aku orang yang sabar dan aku tiada mengingkari perintahmu. " (Qs 18 Al Kahfi 69)






    Fa lammaa balagha ma`ahus sa`ya qaala yaa bunayya innii araa fil manaami annii adzbahuka fanzhur maadzaa taraa qaala yaa abatif`al maa tu`maru sa tajidunii insvaa-allaahu minas shaabiriin.



    "Maka tatkala anak mencapai umur dapat bekerja bersamanya, Ibrahim berkata, "Hai anakku, sesungguhnya aku melihat di dalam mimpi bahwa aku akan menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu?" Dia berkata, "Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada engkau; insya Allah engkau akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar." (Qs 37Ash Shaaffaat 102)



    Ternyata dari keterangan Alkitab tidak boleh m.engatakan "PASTI" untuk sesuatu yang belum tentu terjadi. Memastikan dijamin "Pasti masuk surga" bila percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru­selamat, adalah perbuatan sombong dan dosa. Jika hanya asal percaya kepada Yesus, semua ummat Islam percaya kepada Yasus yang disebut Nabi Isa as. Tidak sempurna iman seorang muslim jika tidak mengimani semua nabi, termasuk Nabi Isa. Bahkan percaya kepada semua nabi termasuk Nabi Isa as (Yesus), merupakan salah satu Rukun Iman yang harus di imani oleh setiap muslim dimanapun mereka berada. Hanya saja umat Islam mengimani beliau hanya sebagai Nabi atau Rasul, bukan Tuhan!!



    Menurut pandangan ummat Kristiani, asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka dijamin pasti masuk surga. Tetapi menurut pandangan Islam, hal itu bertolak belakang 180 derajat, justru kalau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan, maka disitulah tidak mungkin diselamatkan, karena telah menjadikan tuhan-tuhan lain selain Allah. Dan itu disebut dosa syirik, yaitu salah satu dosa yang tidak diampuni oleh Allah.



    Dalam kitab Injil, Yesus berfirman bahwa keselamatan itu tergantung bagaimana kita mengamalkan perintah Allah. Perhatikan ucapan Yesus sebagai berikut:



    "Bukan setiap orang yang berseru kepada­ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melaku­kan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. " (Mat 7:21)



    Berdasarkan ucapan Yesus tersebut, dapat kita simpulkan bahwa bukan setiap orang yang berseru Yesus, Yesus yang akan masuk kedalam surga, tetapi kata Yesus yaitu mereka yang melakukan sesuai dengan perintah Allah. Tentu menjadi pertanyaan, apakah ummat Kristiani sudah melakukan sesuai perintah Yesus dan perintah Allah?? Marilah kita lihat beberapa contoh sebagai bukti:



    1. Allah Mengharamkan Babi



    "Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku beiah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binaiang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya jartganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu. (Imamat 11:7-8)



    Allah telah mengharamkan babi. Kenyataannya mereka tidak haramkan babi, malah babi jadi makanan kesukaan mereka. iustru yang haramkan babi umat Islam bukan?



    2.Yesus sunat



    "Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, la diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." (Luk 2:21 )



    Yesus sunat, tetapi para pendeta tidak wajibkan sunat. Justru yang bersunat yaitu ummat Islam. Nah apakah mereka ikuti perintah Allah? Justru umat Islamlah yang ikut perintah bersunat!!



    3. Yesus mati dikafani tidak pakai peti



    "Yusufpun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam buki t batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu." (Mar 15:46)



    Yesus mati dikafani, tidak pakai peti. Apakah umat Kristiani yang mengaku pengikut Yesus bila mereka mati dikafani dengan kain putih dan dikubur tidak pakai peti?? Ternyata mereka bila mati, pakai jas, sepatu, dasi. pakaian yang paling bagus, didandani seperti penganten, lalu dimasukkan kedalam peti, padahal Yesus mati hanya dikafani dengan kain putih dan tidak pakai peti. Ini berarti mereka tidak mengikuti contoh bagaimana matinya Yesus. Justru yang mengikuti matinya Yesus, adalah umat Islam. Bahkan dalam Islam, kuburan tidak perlu dibeton seperti bangunan rumah, cukup menaruh batu diatas kubur sebagai tanda. Diatas kuburan Yesus juga ditaruh sebuah batu, sebagai tanda, dan dalam Islam disunahkan menaruh batu diatas kuburan.



    Sebenarnya masih ada begitu banyak bukti-bukti bahwa ummat Kristini tidak mengikuti perintah Yesus dan Allah. Dari beberapa ayat yang kami paparkan sebagai contoh itu, cukup memberikan bukti bahwa jaminan keselamatan itu bukan hanya asal percaya kepada Yesus dijamin pasti masuk surga, tetapi bagaimana mengamalkan seluruh ajaran Yesus dan Tuhannya Yesus yaitu Allah Swt.



    Setelah dicek diseluruh isi Alkitab, ternyata tidak ada satu ayatpun yang menjamin asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat "dijamin pasti masuk surga." Oleh sebab itu jika ada umat Kristiani yang bisa menunjukkan ayatnya yang mengatakan bahwa asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat "dijamin pasti masuk surga”, kami sediakan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) untuk satu pertanyaan ini saja.



    Allah menjamin masuk surga bagi orang-orang yang benar-benar beriman dan bertaqwa kepada-Nya yaitu mereka yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya.






    Tilka huduudullahi wa may yuthi`illaaha wa rasuulahuu yudkhilhu jannaatin tajrii min tahtihal anhaaru khaalidiina fiihaa wa dzaalikal fauzul ‘azhiim.



    "Dan barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai­ sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya, dan itulah kejayaan yang besar." (Qs 4 An Nisaa ` 13)



    Ayat tersebut menjelaskan bahwa yang di jamin masuk surga oleh Allah, yaitu mereka yang taat kepada Allah dan Rasul­nya. Bagaimana bisa dijamin masuk surga, jika hanya asal percaya, tetapi tidak mengamalkan serta tidak taat perintah Allah dan Rasul-Nya?? Buktinya betapa banyak ayat-ayat dalam Alkitab, dimana tidak diamalkan dan tidak ditaati oleh umat Kristiani. Oleh sebab itu keselamatan itu yaitu bagaimana kita taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengamalkan yang diperintakan-Nya.



    Bagaimana yang tidak taat kepada Allah dan rasul-Nya serta melanggar hukum dan ketentuan-Nya, apakah mereka dijamin pasti masuk surga??. Perhatikan ayat selanjutnya :






    Wa may ya’shillaaha wa rasuulahuu wa yata`adda huduudahuu yudkhilhu naaran khaalidan fiihaa wa lahuu `adzaabum muhiin.



    "Dan barang siapa durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya dan melanggar batas-batasnya (hukum) Allah, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam neraka, kekal di dalamnya dan baginya azab yang menghinakan. " (Qs 4 An Nisaa` 14)

    BalasHapus

Terima kasih, biarkanlah komentar/tanggapan yang akan anda tulis tidak berdasarkan kebencian, kedengkian, atau rasa permusuhan. Tetapi biarkanlah apa yang anda tulis dapat menjadi bahan perenungan, kekuatan, dan sebagai kesaksian anda.
SILAHKAN TULIS KOMENTAR ANDA :

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.