Rabu, 02 Januari 2008

AL-FATIHAH (PEMBUKAAN) : SURAT KE 1 : 7 ayat।

AL FAATIHAH (PEMBUKAAN) MUQADDIMAH
Surat `Al Faatihah` (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang ada dalam Al Quraan dan termasuk golongan surat Makkiyyah।Surat ini disebut `Al Faatihah` (Pembukaan), karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al Quraan।Dinamakan `Ummul Quraan` (induk Al Quraan) atau `Ummul Kitaab` (induk Al Kitaab) karena dia merupakan induk dari semua isi Al Quraan, dan karena itu diwajibkan membacanya pada tiap-tiap sembahyang।Dinamakan pula `As Sab`ul matsaany` (tujuh yang berulang-ulang) karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sembahyang।Surat ini mengandung beberapa unsur pokok yang mencerminkanseluruh isi Al Quraan, yaitu :1. Keimanan :Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat 2, dimana dinyatakan dengan tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas suatu ni`mat itu bagi Allah, karena Allah adalah Pencipta dan sumber segala ni`mat yang terdapat dalam alam ini.Diantara ni`mat itu ialah : ni`mat menciptakan, ni`mat mendidik dan menumbuhkan, sebab kata `Rab` dalam kalimat `Rabbul-`aalamiin` tidak hanya berarti `Tuhan` atau `Penguasa`, tetapi juga mengandung arti tarbiyah yaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa segala ni`mat yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan dalam segala alam ini bersumber dari Allah, karena Tuhan-lah Yang Maha Berkuasa di alam ini. Pendidikan, penjagaan dan Penumbuahn oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya, sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah, serta berguna bagi masyarakat. Oleh karena keimanan (ketauhidan) itu merupakan masalah yang pokok, maka didalam surat Al Faatihah tidak cukup dinyatakan dengan isyarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat 5, yaitu : `Iyyaaka na`budu wa iyyaka nasta`iin` ( hanya Engkau-lah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan). Janji memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. Yang dimaksud dengan `Yang Menguasai Hari Pembalasan` ialah pada hari itu Allah-lah yang berkuasa, segala sesuatutunduk kepada kebesaran-Nya sambil mengharap ni`mat dan takut kepada siksaan-Nya. Hal ini mengandung arti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. `Ibadat` yang terdapat pada ayat 5 semata-mata ditujukan kepada Allah, selanjutnya lihat not 66 .2. Hukum-hukum :Jalan kebahagiaan dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Maksud `Hidayah` disini ialah hidayah yang menjadi sebab dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat, baik yang mengenai kepercayaan maupun akhlak, hukum-hukum dan pelajaran.3. Kisah-kisah :Kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang Allah. Sebahagian besar dari ayat-ayat Al Quraan memuat kisah-kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang. Yang dimaksud dengan orang yang diberi ni`mat dalam ayat ini, ialah para Nabi, para shiddieqiin (orang-orang yang sungguh-sungguh beriman), syuhadaa` (orang-orang yang mati syahid), shaalihiin (orang-orang yang saleh). `Orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat,`ialah golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.Perincian dari yang telah disebutkan diatas terdapat dalam ayat-ayat Al Quraan pada surat-surat yang lain.
AL-FATIHAH (PEMBUKAAN)SURAT KE 1 : 7 ayat.
1:1) Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang। (1:2) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (1:3) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.(1:4) Yang menguasai di Hari Pembalasan (1:5) Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. (1:6) Tunjukilah kami jalan yang lurus,(1:7) (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
PENUTUP
Surat `Al Fatihaah` ini melengkapi unsur-unsur pokok syari`at Islam, kemudian dijelaskan perinciannya oleh ayat-ayat Al Quraan yang 113 surat berikutnya। Persesuaian surat ini dengan surat `Al Baqarah` dan surat-surat sesudahnya ialah surat Al Faatihah merupakan titik-titik pembahasan yang akan diperinci dalam surat Al Baqarah dan surat-surat yang sesudahnya. Dibahagian akhir surat `Al Faatihah` disebutkan permohonan hamba supaya diberi petunjuk oleh Tuhan ke-jalan yang lurus, sedang surat `Al Baqarah` dimulai dengan penunjukan `al Kitaab` (Al Quraan) yang cukup sempurna sebagai pedoman menuju jalan yang dimaksudkan itu.

6 komentar:

  1. Pernahkah Yesus Mengatakan:
    "Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja"




    Pertanyaan yang ketiga ini sangat menantang bagi semua pihak, terutam: bagi umat Kristiani karena hampir semua umat Kristiani, rasanya tidak ada yang tidak menyembah kepada Yesus sebagai Tuhat dan juruselamat mereka. Mulai dari anak kecil, dewasa dan orang tua, mereka semu diajarkan bahwa Yesus adalah Tuhan ata Allah itu sendiri yang harus disembal Padahal setelah kami pelajari, kaji da dalami, ternyata tidak ada satu dalilpun di dalam Alkitab (Bible) itu sendiri diman Yesus pernah bersabda bahwa "Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah aku saja." Tidak ada!! Yang ada justru Yesus bersabda, "Sembahlah Allah Tuhanmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti. °



    Ucapan atau sabda Yesus tersebut men berikan suatu pengertian kepada kita bahwa Yesus itu bukan Tuhan atau Allah yang harus disembah, karena dia hanyalah seorang Nabi atau Rasul.



    Untuk lebih jelasnya marilah kita simak kisah didalam Alkitab yaitu pada Injil Matius 4:8-10, yaitu ketika Yesus dicoba oleh Iblis sebagai berikut :



    "Dan Iblis membawanya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memper­lihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada­Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku. " Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:8-10)



    Ayat-ayat tersebut adalah seputar kisah tentang percobaan di padang gurun ketika Yesus akan dicobai Iblis. Sebelumnya Iblis mencoba Yesus dengan menyuruh membuat batu-batu jadi roti, namun tidak berhasil, kemudian percobaan kedua Iblis menyuruh Yesus jatuhkan dirinya dari atas bubungan Bait Allah, namun tidak berhasil. Terakhir Iblis membawa Yesus kepuncak gunung yang tinggi dan menawarkan untuk diberikan kepada Yesus semua kerajaan dunia ini dan kemegahannya, asalkan Yesus mau sujud menyembah kepadanya.



    Pada percobaan yang ketiga inilah Yesus menghardik Iblis tersebut seraya berkata, "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!''



    Dari ucapan Yesus tersebut dapat kita pahami:


    1. Iblis tahu bahwa Yesus mengajarkan Tauhid, yaitu menyembah hanya kepada Allah saja (laa ilaaha ilallaahu).

    2. Terhadap Iblis saja Yesus perintahkan bahwa menyembah dan berbakti itu hanyalah kepada Allah saja, bukan lainnya, bukan juga pada dirinya.

    3. Iblis tahu bahwa Yesus itu bukan Tuhan, sebab jika Yesus itu Tuhan, tentu kata­kata Yesus sebagai berikut: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah aku Tuhan, Allahmu, dan hanya kepadaku sajalah engkau berbakti!"



    Yesus sendiri yang memberikan kesak­sian bahwa menyembah dan berbakti itu, hanyalah kepada Allah, bukan kepada dirinya, mengapa justru Yesus itu yang dijadikan sesembahan oleh saudara­saudara kita umat Kristiani?

    Dalam kitab suci Al Qur`an Nabi Isa as (Yesus) juga mengajarkan Tauhid, yaitu menyembah itu hanya kepada Allah saja, bukan kepada yang lainnya, bukan juga kepada dirinya. Perhatikan ucapan Nabi Isa as (Yesus) dalam Al Qur`an:







    Innallaaha huwa rabbii wa rabbukumfa`buduuhu haadzaa shiraathum mustaqiim



    "Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, inilah jalan yang lurus. "



    Bahkan dalam kitab Taurat Musa Ulangan 6:4, dikatakan bahwa Tuhan itu Esa:



    "Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!"



    Berdasarkan Taurat, Injil dan Al Qur`an, Tuhan yang disembah itu adalah Tuhan yang Esa, bukan Yesus yang disembah. Bahkan Yesus sendiri menyuruh menyem­bah hanya kepada Allah yang dia sembah.

    Oleh sebab itu untuk pertanyaan yang ketiga ini, disediakan pula hadiah uang. tunai sebesar Rp. 10.000.000.- bila menemukan ayat dalam Alkitab (Bible), dimana Yesus mengatakan kepada para pengikutnya, "Akulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah aku saja". Kami yakin siapapun tidak akan menemukannya. Tetapi jika menemukannya, silahkan hubungi kami untuk mengambil hadiah Rp 10.000.000.

    Seandainya tidak menemukannya berarti Yesus tidak pernah mengajarkan kepada umatnya bahwa dia adalah Tuhan atau Allah itu sendiri, yang harus disembah.

    Menyamakan Yesus dengan Tuhan atau Allah, adalah suatu perbuatan dosa, sebab baik Yesus maupun Allah, tidak mengajarkan seperti itu. Bahkan didalam Alkitab itu sendiri, Allah melarang siapa saja yang, menyamakan Dia dengan yang lainnya Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:


    "Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama? (Yesaya 46: 5)

    BalasHapus
  2. Pertanyaan Kelima

    Mana perintah Yesus atau Tuhan untuk beribadah pada hari Minggu?




    Pertanyaan ini mungkin agak aneh dan bahkan dianggap sepele atau main-main saja. Padahal ini merupakan salah satu pertanyaan serius yang perlu dipikirkan, perlu diperhatikan, dan perlu dipertanyakan, karena menyangkut ritual yang secara terus menerus atau continue dilakukan dan diamalkan oleh hampir seluruh umat Kristiani di dunia.


    Melakukan ritual ibadah wajib secara terus menerus tanpa dalil atau perintah dari Allah, merupakan ibadah yang sia-sia. Padahal apa yang dilakukan itu akan diminta pertanggung jawaban dihadap Allah. Oleh sebab itu wajarlah jika kita tirtjau kembali, apakah yang kita lakukan selama ini benar-benar punya dalil atau dasar yang kuat dari kitab suci kita, ataukah itu hanya berasal dari perintah Inanusia biasa atau pendapat para pemim­pin agamanya, kemudian mewajibkan para pengikutnya untuk melakukannya.


    Kalau hal seperti itu yang terjadi, kemudian di ikuti oleh para pengikutnya, maka itu berarti yang kita ikuti adalah ajaran manusia, bukan ajaran Allah. Contohnya, beribadah atau masuk gereja pada hari Minggu, ternyata tidak ada satu dalilpun didalam Alkitab yang menyuruh beribadah atau menjadikan hari Minggu sebagai hari yang harus dipelihara, disucikan atau dikuduskan. Oleh sebab itu bagi siapa saja yang bisa memberikan dalil yang tertulis dalam Alkitab bahwa ada perintah dari Allah untuk mengkuduskan, mensucikan atau menjadikan sebagai hari peristirahatan, maka kami sediakan hadiah tunai sebesar Rp. 10.000.000.­(sepuluh juta) jika ada dalil di dalam Alkitab.


    Sebenarnya jika benar-benar mengikuti firman Allah dalam Alkitab, maka hari peribadatan itu ialah hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu! Hari inilah (Sabat) yang ada dalilnya dalam Alkitab, bahkan perintah untuk memelihara, menjaga dan mengku­duskannya, jelas sekali ada tertulis didalam Alkitab itu sendiri. Apalagi yang menulis perintah untuk mengkuduskan hari Sabat adalah Allah itu sendiri, yang telah meno­reh diatas kedua loh batu.


    Bahkan kedua loh batu tersebut ditulis dengan jari tangan Allah sendiri, lalu Dia sendiri yang menyerahkan kepada Nabi Musa as untuk disampaikan dan diajarkan kepada kaumnya. Simak ayat frman Allah dalam Alkitab sebagai berikut:



    “Setelah itu berpalinglah Musa, lalu turun dari gunung dengan kedua loh hukum Allah dalam tangannya, loh-loh yang bertulis pada kedua sisinya; bertulis sebelah-menyebelah. Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh-loh itu. " (Ke132:15-16)



    Sungguh ironis sekali, ternyata perin­tah Allah untuk menjaga, memelihara dan mengkuduskan hari Sabat, ternyata dilang­gar dan juga tidak dipatuhi lagi oleh hampir semua umat Kristiani di dunia, kecuali sebagian kecil sekte Advent.


    Padahal kalau kita baca dalam Alkitab, ternyata ada ancaman yang sungguh mengerikan, yaitu ancaman hukuman mati bagi mereka yang tidak memelihara dan yang melanggar kekudusan hari Sabat. Coba kita simak ancaman Allah bagi yang tidak memelihara dan mengkususkan hari Sabat.



    "Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, yang menguduskan kamu. Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya." (Ke131:12-14)



    Yang lebih menarik lagi yaitu, ternyata Yesus seumur hidupnya tidak pernah mengkuduskan hari Minggu. Seumur hidupnya Yesus selalu mengkuduskan hari Sabat dan setiap mengajar selalu pada hari Sabat. Yesus tidak pernah satu kalipun menganjurkan untuk beribadah atau mengkuduskan hari Minggu. Sekali lagi jika ada dalil dalam Alkitab Yesus atau Allah menyuruh mengkuduskan hari Minggu, kami sediakan hadiah Rp. 10.000.000. (sepuluh juta) bagi siapa saja yang bisa memberikan dalilnya.


    Perhatikan hari apa yang Yesus kudus­kan di dalam Alkitab, hari Sabtu atau hari Minggu?



    Lukas 4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat (Sabtu) la masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.


    Markus 1:21 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.


    Markus 6:2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang ' besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?


    Lukas 4:16 Ia (Yesus) datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan­Nya pada hari Sabat la masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Al kitab.


    Lukas 4:31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.


    Lukas 6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.


    Lukas 13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.



    Masih banyak ayat-ayat lainn-ya dimana Yesus memelihara dan mengkuduskan hari Sabat, tapi dari 7 (tujuh) ayat tadi saja, sudah lebih dari cukup memberikan bukti­bukti kepada kita bahwa sesungguhnya menurut Alkitab, hari yang diperintahkan untuk di ibadati, dipelihara, dan dikudus­kan adalah hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu !!


    Yesus tetap memelihara dan mengkuduskan Sabat, sebab dia yakin bahwa apa yang Allah tetapkan untuk berlaku kekal, tidak mungkin dibatalkan olehnya. Yesus sangat yakin dengan janji Allah bagi yang memelihara hari Sabat.



    Mari kita renungkan janji Allah bagi yang memelihara dan mengkuduskan hari Sabat.



    "Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus Tuhan "hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhan-lah yang mengatakannya. " (Yesaya 58:13-14)



    Bukankah ayat-ayat tersebut memberi­kan bukti bahwa sesungguhnya tidak ada satu perintah di dalam Alkitab masuk geieja hari Minggu atau mengkuduskan hari Minggu. Bahkan seumur hidup Yesus hanya beribadah pada hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu. Ternyata hari Minggu dikuduskan karena menurut pendapat pemuka agamanya hari itu Yesus bangkit dari kuburnya



    Sekarang bagaimana dengan hari Minggu? Apakah ada perintah atau jaminan berkat bagi mereka yang mengkuduskan hari Minggu?

    Allah tidak berhenti bekerja pada hari Minggu.

    Allah dan juga Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.

    Tidak ada hukum yang menyuruh memelihara hari Minggu.

    Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.

    Hari Minggu tidak pernah dikuduskan oleh Allah maupun Yesus.

    Tidak ada pelanggaran hukum jika bekerja pada hari Minggu.

    Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang melarang bekerja pada hari Minggu.

    Tidak ada berkat yang dijanjikan bagi mereka yang memelihara hari Minggu.

    Hari Minggu tidak pernah disebutkan dalam Alkitab sebagai hari ibadah bagi umat Kristiani.

    Tidak pernah hari Minggu disebut sebagai hari perhentian.

    Yesus tidak pernah menyinggung tentang hari Minggu.

    Kata "Hari Minggu" bahkan tidak pernah muncul dalam Alkitab, kecuali disebut "pekan pertama minggu itu", tapi bukan "Hari Minggu" dan hanya sekali disebutkan yaitu pada Kis 20:7, itupun hanya pertemuan dimalam hari, yaitu Sabtu malam.

    Para nabi dan orang terdahulu tidak pernah memelihara hari Minggu.

    Tidak ada ayat dalam Alkitab tentang perobahan Sabat jadi hari Minggu.

    Tidak pernah Tuhan maupun Yesus berfirman bahwa ada dua hari Sabat yang dikuduskan dalam seminggu, yaitu hari Sabtu dan Minggu.

    Tidak ada satupun perintah di dalam Alkitab yang menyuruh merayakan "hari kebangkitan" Yesus sebagai pengganti hari Sabat.

    Tidak pernah Tuhan berfirman bahwa "hari kebangkitan" Yesus harus dikuduskan seperti hari Sabat.

    Seumur hidupnya, Yesus hanya ber­ibadah pada hari Sabat

    Tidak ada seorang nabipun di dalam Alkitab yang pernah menvuruh mengkuduskan hari Minggu.

    Seumur hidupnya, tidak sekalipun keluar dari mulut atau bibir Yesus tentang hari Minggu dan lain-lain.

    Berdasarkan 20 alasan tersebut, maka dapatlah dipastikan bahwa sesungguhnya tidak ada satu dalilpun dalam Alkitab untuk mengkuduskan hari Minggu! Ternyata hari Minggu hanyalah hari yang diperintahkan oleh pengemuka agama Kristen hanya karena dianggap penting karena Yesus bangkit pada hari Minggu. Padahal tidak ada satu dalilpun didalam Alkitab itu yang menyuruh mengkuduskan hari Minggu dan tidak ada janji Allah atau berkat yang Allah janjikan bagi mereka yang memelihara dan yang mengkuduskan hari Minggu, tidak ada!! Justru yang ada ialah ancaman Allah bagi mereka yang tidak memelihara dan yang tidak mengkuduskan hari Sabat (Sabtu).


    Terkadang ada sebagian umat Kristiani yang mengatakan, jika Sabat harus dikuduskan, kenapa umat Islam tidak turut mengkuduskan hari Sabat?


    Jawabannya tentu karena kami umat Islam punya hari tersendiri sebagai hari yang diperintahkan untuk beribadah pada hari tersebut. Dan hal itu ada dalilnya dalam Al Qur'an, yaitu pada Qs 62 Al Jumu`ah ayat 9 :





    Yaa ayyuhal ladziina aamanuu idzaa nuudiya lish shalaati miy yaumil jumu’ati fas’au ilaa dzikrillaahi wa dzarul bai’a dzaalikum khirul lakum in kuntum ta`lamuun



    "Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk shalat pada hari Jum’at, maka hendaklah kamu bersegera untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Demikianlah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui."



    Hari Sabtu atau Sabat ada dalil di Alkitab. Hari Jum'at ada dalil dalam Al Qur`an. Hari Minggu, mana dalilnya???

    BalasHapus
  3. Pertanyaan Kesembilan

    Mana dalilnya Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan perintah merayakannya!!




    Sejarah Natal


    Chritmas diartikan sebagai hari kelahiran Yesus, yang dirayakan oleh hampir semua orang Kristen didunia, berasal dari ajaran Gereja Katolik Roma. Padahal ajaran tersebut tidak terdapat dalam Alkitab dan Yesus-pun tidak pernah memerintahkan kepada murid-muridnya untuk menyelenggarakannya.



    Perayaan yang masuk kedalam ajaran Gereja Katolik Roma pada abad ke empat ini, berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Perayaan Natal yang diselenggarakan diseluruh dunia ini samasekali tidak mempunyai dasar dari Alkitab.



    Menurut penjelasan di dalam Catholic Encyclopedia edisi 1911, yang berjudul "Christmas", ditemukan kata-kata yang berbunyi sebagai berikut :



    "Christmas was not among the earliest festivals of church, the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan custom centering around the January calends gravitated to christmas. "



    "Natal bukanlah upacara gereja yang pertama, melainkan ia diyakini berasal dari Mesir. Perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala & jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus."



    Masih dalam Encyclopedi itu juga dengan judul "Natal Day" bapak Katolik pertama mengakui bahwa :



    "In the Scnptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners (like Pharaoh and Herold) who make great rejoicings over the day in which they were born into the world. "



    "Didalam Kitab Suci, tidak seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanya orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini."



    Natal Menurut Encyclopedia Americana Tahun 1944



    "Christmas...it was according to many authorities, not celebrated in ihe first centuries of the Christian church, as the Christian usage in gene.ral was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth... " (The "Communion", which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ.) "A feast was established in memory of this even (Christ's birth) in the fourth century. In the fifth century the Westem Church ordered it fo be celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ's birth existed.



    "Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut." ("Perjamuan ci" yang termaktub dalam Kitab Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.) "Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke empat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari". Sebab tidak seorangpun yang mengetahui hari kelahiran Yesus."



    Asal usul Natal



    Natal berasal dari kepercayaan pen-yem­bah berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia kuno dibawah raja Nimrod (cucunya Ham, anak nabi Nuh). Nimrod inilah orang pertama yang mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Niniweah dll, serta kerajaan di dunia dengan sistem kehidupan, ekonomi dan dasar-dasar pemerintahan. Nimrod ini adalah seorang pembangkang Tuhan. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya dia mengawini ibu kandung­nya sendiri Semiramis.



    Setelah Nimrod meninggal, ibunya yang merangkap istrinya menyebarkan ajaran Nimrod bahwa roh Nimrod tetap hidup selamanya walaupun jasadnya telah mati. Adanya pohon Evergreen yang tumbuh diatas sebatang pohon kavu yang telah mati, ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod. Untuk mengenang hari kelahiran Nimrod setiap tanggal 25 Desember, Semiramis menggantungkan bingkisan pada ranting-ranting pohon itu sebagai peringatan hari kelahiran Nimrod. Inilah asal usul Pohon Natal. Melalui pemujaan kepada Nimrod, akhirnya Nimrod dianggap sebagai "Anak Suci dari Surga'. Dari perjalanan sejarah dan pergantian generasi ke generasi dari masa­kemasa dan dari satu bangsa ke bangsa lainnya, akhirnya penyembahan terhadap berhala Babilonia ini berubah menjadi Mesias Palsu, yaitu berupa Dewa Baal, anak Dewa Matahari.



    Kepercayaan orang-orang Babilonia yang menyembah kepada "Ibu dan anak" (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali), menyebar luas dari Babilonia ke berbagai bangsa di dunia dengan cara dan bentuk berbeda-beda, sesuai dengan bahasa di negara-negara tersebut. Di Mesir dewa-dewi tersebut bernama Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius.



    Di Roma bernama Fortuna dan Yupiter, juga di negara-negara lain seperti di China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemu­jaan terhadap dewi Madona, jauh sebelum Yesus dilahirkan.



    Pada abad ke 4 dan ke 5 Masehi, ketika dunia pagan Romawi menerima agama baru yang disebut "Kristen", mereka telah mempunyai kepercayaan dan kebiasaan pemujaan terhadap dewi Madonna jauh sebelum Kristen lahir.



    Natal adalah acara ritual yang berasal dari Babilonia kuno yang saat itu puluhan abad yang lalu, belum mengenal agama yang benar, dan akhirnya terwariskan sampai sekarang ini. Di Mesir, jauh sebe­lum Yesus dilahirkan, setiap tahun mereka merayakan kelahiran anak Dewi Isis (Dewi langit) yang mereka percaya lahir pada tanggal 25 Desember.



    Para murid Yesus dan orang-orang Kristen yang hidup pada abad pertama, tidak pernah sekalipun mereka merayakan Natal sebagai hari kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Dalam Alkitab/Bible, tidak ditemukan walau satu ayatpun Tuhan/ Allah maupun Yesus yang memerintahkan untuk merayakan Natal, sebab perayaan setiap tanggal 25 Desember, adalah perayaan agama Paganis (penyembah berhala) yang dilestarikan oleh umat Kristiani.



    Upacara Natal adalah berasal dari ajaran Semiramis istri Nimrod, yang kemudian di lestarikan oleh para penyembah berhala secara turun temurun hingga sekarang ini dengan wajah baru yang disebut Kristen.



    Sinterklas



    Sinterklas atau Santa Claus sebenarnya bukan ajaran yang berasal dari penganut paganisme (penyembah berhala) maupun Alkitab. Sinterklas adalah ciptaan seorang Pastur yang bernama "Santo Nicolas" yang hidup pada abad ke empat Masehi. Menurut Encyclopedia Britannica halaman 648-649 edisi kesebelas, disebutkan :



    "St Nicholas, bishop of Myra, a saint honored by the Greek and Latins on the 6th of December...a Legend of his surreptitious bestowal bf dowries on the three daughters of an impoverished citizen...is said to have originated the old custom of giving present in secret on the Eve of St. Nicholas (Dec 6), subsequently transferred to Christmas day. Hence the association of Christmas with Santa Claus."



    "St. Nicholas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tgl 6 Desember. Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga orang anak wanita miskin. untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberi­kan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya terkaitlah antara hari Natal dan Sabta Claus.."



    Sinterklas Mengajarkan Kebohongan



    Dalam ajaran agama manupun, semua orang tua melarang anaknya berbohong. Tetapi menjelang Natal, banyak orang tua yang membohongi anaknya dengan cerita tentang Sinterklas yang memberikan hadiah Natal ketika mereka tidur. Begitu anak-anak mereka bangun pagi, didalam sepatu atau kaos kaki mereka yang digantungkan didepan pintu rumah, telah berisi berbagai permen dan hadiah lainnya. Oleh sebab itu Sinterklas merupakan pembohongan yang dilakukan oleh setan yang menyamar sebagai manusia.



    "Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka."(2 Kor 11:14-15)



    Pohon Terang



    Pohon Terang atau Pohon Natal, sama­sekali tidak pernah dianjurkan oleh Tuhan maupun Yesus untuk mengadakan atau merayakannya. Itu semua diadopsi dari ajaran agama pagan (kafir kuno). Pohon itu sendiri disebut dengan istilah "Mistleto" yang biasanya dipakai pada perayaan musim panas, sebagai persembahan suci kepada matahari.



    Menurut Frederick J. Haskins dalam bukunya Answers to Questions disebutkan:



    "The use of Christmas wreaths is believed by outhorities to be traceable to the pagan customs of decorating buildings and places of worship at the feast which took place at the same times as Christmas. The Christmas tree is from Egypt, and its origin date from a period long anterior to the Christian Era."



    "Hiasan yang dipakai pada upacara Natal adalah warisan dari adat agama penyembah berhala (paganisme) yang menghiasi rumah dan tempat peribadatan mereka yang waktunya bertepatan dengan malam Natal sekarang. Sedangkan pohon Natal berasal dari kebiasaan Mesir Kuno yang masanya lama sekali sebelum lahirnya agama Kristen."



    Sungguh mengherankan sekali dan sekaligus memprihatinkan, ternyata sebagian besar umat Kristiani tidak mengerti dan tidak menyadari tentang sejarah perayaan Natal dan Pohon Terang.



    Mereka begitu antusias menambut kedatangan hari Natal, bahkan jauh jauh hari sebelumnya mereka sudah memper­siapkan dengan biaya yang begitu besar dalam menyambut hari kelahiran Tuhan mereka. Padahal merayakan Natal dengan Pohon Terang samasekali tidak punya dasar atau dalil didalam kitab suci mereka sendiri. Para Pendeta dan Pastur diseluruh dunia bahkan Uskup dan Paus, jika ditanya tentang Natal dan Pohon Terang, pasti akan mengakui bahwa memang tidak ada dalil dan ajaran dalam Alkitab bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan tidak ada satu ayatpun tertulis didalam Alkitab (Bible) yang memerintahkan untuk meraya­kannya.



    Kata Bibel / Alkitab tentang Pohon Natal



    "Beginilah firman Tuhan: "Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa­bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adaIah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang. Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat me­langkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun tidak dapat. " Tidak ada yang sama seperti Engkau, ya Tuhan! Engkau besar dan nama-Mu besar oleh keperkasaan. " (Yeremia 10:2-6)



    Ayat-ayat Alkitab tersebut jelas sekali mengatakan bahwa Pohon Terang adalah upacara penyembahan berhala yang tidak bisa berbicara, tidak bisa berbuat jahat dan tidak bisa juga berbuat baik. Tetapi kenapa masih saja disembah oleh sebagian besar umat Kristiani? Jawabnya karena mereka tidak mengerti kandungan kitab sucinya, dan hanya ikut-ikutan apa kata pemimpin agama mereka. Tidak mereka sadari bahwa justru mereka bukan pengikut Yesus yang setia. Pengikut Yesus (Isa) yang sebenarnya adalah ummat Islam!



    Apakah Natal Memuliakan Yesus?



    "Maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada illah mereka? Aku pun mau berlaku begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhan, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi illah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi illah mereka. (32) Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu Iakukan dengan setia, jangan­lah engkau menambahinya ataupun mengu­ranginya. " (Ulangan 12:30-32)



    "Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."(Matius 19:8-9)



    "Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perin!ah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. " (Markus 7: 7-8)



    Merayakan Natal = Melestarikan Kebo­hongan dan Pemborosan



    Menjelang Natal akan bermunculan berbagai iklan di toko-toko, koran, majalah dlsb. Jutaan dolar dan miliaran rupiah dihamburkan untuk promosi berbagai barang dagangan untuk keperluan Natalan. Semuanya dikemas sedemikian rupa sehingga tampak seperti "Malaikat Pembawa Terang", padahal tanpa mereka sadari ajaran Yesus mereka telantarkan, karena yang mereka rayakan adalah tradisi ajaran agama kafir kuno, bukan perintah Tuhan ataupun Yesus



    "Bukan setiap orang yang berseru kepada­Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:21-23)



    "Percuma mereka beribadah kepada-Ku. sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” (Markus 7: 7-8)



    "Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." (Matius 26:8-9)



    Dari penjelasan sejarah Natal ini, jelas­lah bahwa Natal itu bukan ajaran Yesus.



    Yesus seumur hidupnya tidak pernah sekalipun menyuruh merayakan Natal bagi dirinya. Merayakan dirinya sebagai seorang Nabi atau Rasul saja beliau tidak pernah ajarkan, apalagi menyuruh merayakan kelahirannya sebagai Tuhan!! Tidak ada satu dalilpun dalam Alkitab menyatakan Yesus lahir tanggal 25 Desember. Pendeta, Pastur bahkan Paus di Roma-pun mengakui bahwa Natal bukan ajaran gereja. Oleh sebab itu jika ada umat Kristiani atau siapapun yang bisa menunjukkan dalilnya dalam Alkitab Yesus lahir pada tanggal 25 Desember, kami sediakan juga hadiah uang tunai Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) untuk satu pertanyaan ini pula.



    Dalam pandangan Islam, haram hukum­nya bila ikut-ikutan merayakan Natal. Jangankan umat Islam, bagi umat Kristiani pada dasarnya sama sekali tidak punya satu dalilpun merayakan Natal. Umat Islam yang merayakan Maulid Nabi Muhammad saw. itupun tidak ada Qur’an dan Sunnahnya, apalagi merayakan Natal. Merayakan Natal sama saja merayakan "kelahiran Tuhan," padahal dalam pandangan Islam, Tuhan tidak lahir dan tidak pula dilahirkan.



    Jika Umat Kristiani merayakan Natal hanya sebatas Yesus sebagai seorang Nabi atau Rasul atau seorang Utusan Tuhan, itu masih bisa dipahami. Tetapi umat Kristiani merayakan hari Natal, bukan sebagai hari kelahiran Yesus sebagai seorang Nabi, Rasul atau Utusan Tuhan, tetapi sebagai hari kelahiran Yesus sebagai "Anak Tuhan'' atau "Anak Allah".



    Haram hukumnya menurut pandangan Islam karena berdasarkan Al Qur`an, Yesus bukan Tuhan dan Tuhan tidak punya anak.






    Badii`us samaawaati wal rdhi annaa yakuunu lahuu waladuw wa lam takul lahuu shaahibatuw wa khalaqa kulla syai­iw wa huwa bi kulli syai-in ‘aliim.



    "(Dia) pencipta langit dan bumi, bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia mengetahui seala sesuatu. " (Qs 6 Al Maa-idah 101 )



    Bahkan dalam ayat lain Allah wahyukan kepada Rasul-Nya Muhammad saw, bahwa jika Dia mempunyai anak benaran, maka orang yang mula-mula akan menyembah anak itu adalah Rasul-Nya yaitu Muhammad saw.









    "Katakanlah, "Jika Yang Maha Pengasih itu mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula menyembahnya," (Qs 43 Az Zuhkruf 89).



    Bahkan dalam ayat lain Allah peringatkan kepada mereka (Yahudi dan Nashara) bahwa tidak benar Dia mempunyai anak!










    Qaalut takhadzallaahu waladan subhaa­nahuu-huwal ghaniyyu lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardhi in `indakum min sulthaanim bi haadzaa a taquuluuna 'alallaahi maa laa ta`lamuun.



    "Mereka (Yahudi dan Nashari) berkata, "Allah mempunyai anak." Allah Mahasuci, Dialah Yang Maha Kaya, bagi-Nya apa-apa yang di langit dan di bumi; tidak ada alasan bagi kamu tentang itu. Apakah kamu berkata terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?"







    Qul huwallaahu ahad, Allahush shamad, Lam yalid wa lam yuulad, Wa lam yakul Iahuu kufuwan ahad.



    "Katakanlah, "Dia-lah Allah yang maha Esa. Allah tempat meminta. Dia tidak beranak dan tidak (pula.) diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya". (Qs 112 Al lkhlash 1-4)

    BalasHapus
  4. KASIHAN AMAT TUHANMU GA SANGGUP MENOLONG DIRINYA SENDIRI...? HUK..HUK

    BalasHapus
  5. Rasulullah.SAW bersabda dalam surat beliau kepada Kaisar Hiraklus, penguasa Romawi Timur (Byzantium):

    "salaamun 'ala manit taba'al huda!"

    (salam sejahtera bagi mereka yang diberi petunjuk!)

    saudara, kami ummat Islam menghargai kepercayaan saudara termasuk dalam menafsirkan Al-Qur'an, kenapa? karena saudara adalah non-muslim.. tidak sepantasnya Kaum Muslimin menghardik mereka yang berbeda keyakinan..

    "Laa ikraaha fiddiin"

    (tiada paksaan dalam agama)

    buat anonim, Allah saja tetap mengasihi mereka yang tidak beriman kepada-Nya, yang menyekutukan-Nya, bahkan berfirman demikian malah pada ayat setelah Ayat Kursi.. maka, tidak sepantasnya antum menghina tuhan-tuhan mereka sebab mereka akan menghina dan menyakiti Allah lebih dalam..

    tapi saya sebagai ummat Islam wajib berjihad jika diserang, ada jihad fisik dan jihad fikir.. mari kita berdebat:

    saudara harus ketahui perbedaan penafsiran Al-Qur'an dan Alkitab saudara..

    Alkitab saudara yang berbahasa Ibrani dan Yunani tidak memiliki nilai sastra dan gaya bahasa yang tinggi sehingga dengan mudah ditafsirkan, sedangkan Al-Qur'an bersumber dari Allah, manusia pun tiada yang sanggup membuat kalimat seindah bahasa Al-Qur'an (bukan bahasa 'Arab), mulai dari tajwid, nahwu sharaf, tamsil 'ibarah, dan makna lainnya sehingga diperlukan ilmu tafsir dan para mufassirin.. selain itu perlu diketahui asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya wahyu) sehingga tidak keliru.. sebaiknya saudara lebih mendalami tafsir Al-Qur'an dan sejarah Islam lebih mendetail..

    dalam hadits Riwayat Muslim 127 itu matannya benar dan sanadnya shahih, tentang 'Isa Al-Masih menjadi Hakim yang Adil.. tapi anda memotong hadits tersebut..

    adapun isi sebenarnya adalah:

    adapun Rasulullah.SAW bersabda:

    "Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat harinya 'Isa bin Maryam turun di tengah-tengah kamu! Dia akan menjadi hakim yang adil, membunuh BABI, memecahkan SALIB.."

    apakah nanti Yesus turun membunuh babi satu per satu? turun ke gereja-gereja dan matahin salibnya? kapan beresnya? maksudnya adalah jika Yesus menjadi Hakim yang Adil, saat itu beliau mengetuk palu bahwa ISLAM ADALAH AGAMA YANG DITERIMA DI SISI ALLAH, maka pindahlah mereka yang mengikuti ajaran Paulus menjadi pengikut Islam.. tidak ada lagi yang memakan babi dan tidak ada lagi yang menyembah salib..

    mengenai Taurat dan Injil.. saya yakini keduanya berasal dari wahyu Allah.. tapi Taurat anda dalam Perjanjian Lama tidak asli lagi.. begitu pula Injil dalam Perjanjian Baru.. bisa saya buktikan, tapi kita lanjutkan hubungan kita saja.. ini e-mail saya andhika_manga@yahoo.com dan blog saya islamdanmetal.blogspot.com dan andhika-net.blog.friendster.com.. silahkan!

    saya lebih berminat kepada Yahudi, bagaimana konspirasi mereka, kejahatan mereka dari masa lalu dan masa kini, dan akan kehancuran mereka..

    Perjanjian Lama itu terdiri atas Pentateuch atau Taurat (Al-Asfar Al-Khamsah, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan), bisa disebut The Canon..

    dari kelima kitab itu tidak lagi memuat tentang HARI KIAMAT, sebab orang Yahudi tidak mempercayai adanya kehancuran dunia tapi mempercayai bahwa dunia berakhir di bawah kekuasaan Yahudi sepenuhnya atas bumi.. tapi sayang, Einstein sendiri meyakini hari kiamat..

    lalu Ketubim (Kutubiyyin) dan Nevi'im (Nabiyyin), yaitu kitab-kitab dari rabi dan para nabi.. sayangnya, Kitab Zakharia bukan berasal dari Nabi Zakharia, Kitab Habakkuk bukan berasal dari Nabi Habakkuk..

    BalasHapus
  6. INGAT AKAN KISAH ADAM DAN HAWA !!!. BAHWA ADA 2 POHON DI TENGAH-TENGAH TAMAN FIRDAUS, yang tidak boleh didekati dan dimakan buahnya oleh Adam & Hawa, yaitu : 1. BUAH dari POHAN PENGETAHUAN, dan 2. BUAH dari POHON KEHIDUPAN. Adam & Hawa jatuh ke Bumi akibat Dosa yang diperbuat, yaitu memakan BUAH dari POHON PEBNGETAHUAN, satu keuntungan yang dipoeroleh manusia setelah memakan buah dari POHON PENGETAHUAN adalah SADAR dapat berpikir, membedakan yang baik dan yang jahat.Dan apa yang dilakukan ROH ALLAH setelah Adam & Hawa dibuang ke Bumi ?? Manusia harus menanggung Dosa karena memakan buah-buah dari POHON PENGETAHUAN, yaitu laki-laki akan berpeluh dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dan wanita akan merasa sakit yang tak tertahan apabila melahirkan. dari cerita ini, yakin kita bahwa manusia sudah 50% sama dengan sifat-sifat ALLAH, yaitu dapat berpikir, sadar, dapat membedakan yang baik dan yang jahat. Selanjutnya ALLAH melindungi POHON KEHIDUPAN dengan lidah-lidah api, agar tak satupun manusia dapat mendekati dan memetik buah-buah dari POHON KEHIDUPAN itu. Karena apabila manusia memakan Buah-buah dari POHON KEHIDUPAN, maka manusia akan SAMA DENGAN ALLAH (100%), DAPAT HIDUP KEKAL DAN ABADI. Dan apakah kata Yesus Kristus dalam sebuah Nats di ALKITAB, yang menunjukkan bahwa YESUS adalah TUHAN ?? "AKULAH POHOH KEHIDUPAN ITU", ada lagi Nats yang mengatakan "HANYA MELALUI AKULAH (Yesus), KAMU DAPAT BERJALAN MENUJU KE POHON KEHIDUPAN ITU", dan memakan buah-buah dari POHON KEHIDUPAN, agar dapat hidup untuk selama-lamanya, menjadi sama dengan ALLAH.
    Nah Lhoh, siapa yang janji mau kasih Rp 10.000.000,- Aku sudah tunjukkan YESUS ITU TUHAN yang tertulis di ALKITAB. makanya kalau baca KITA TUHAN harus selami seluruhnya. JANGAN SETENGAH-TENGAH, Tapi Aku tak Heran, Karena memang Yesus sudah memperingati bahwa pada akhir jaman banyak muncul NABI-NABI PALSU, Dan memang sudah rancangan Allah bahwa turunan ISMAIL-kaum QURAISY-suku NABI MOHAMMAD akan menjadi BATU SANDUNGAN BAGI ORANG-ORANG NASRANI YANG PERCAYA YESUS TUHAN AGAR MURTAD. jadi wajar kok. kata YESUS: Silent is Gold. "Biarkan Aku Yesus yang akan mengadili mereka". Iya deh aku Diam aja.

    BalasHapus

Terima kasih, biarkanlah komentar/tanggapan yang akan anda tulis tidak berdasarkan kebencian, kedengkian, atau rasa permusuhan. Tetapi biarkanlah apa yang anda tulis dapat menjadi bahan perenungan, kekuatan, dan sebagai kesaksian anda.
SILAHKAN TULIS KOMENTAR ANDA :

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.